Oleh: Kanda Muhammad Advi Hamidin, Peserta Basic Training HMI MPO Komisariat Untirta Pakupatan
Etos perjuangan adalah sesuatu hal di mana seseorang bisa melampaui batas dirinya, percaya dan yakin untuk bisa lebih dari dirinya yang sebelumnya.
Apakah etos berbeda dengan semangat?
Semangat biasanya di dapat dari faktor eksternal dan etos datang dari internal (diri sendiri).
Tentu jika melihat sejarah Nabi Muhammad SAW kita akan melihat begitu besar perjuangan yang dilakukan oleh nabi kita. Di mana beliau menyebarkan ajaran Islam dari yang dicela dan diserang, harus melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah, ia juga terkadang harus meninggalkan segala kenikmatan yang berada di Madinah, Nabi Muhammad hijrah pada 1 Muharam atau 1 Hijriah.
Etos kerja juga bisa terlihat di dalam kantor, tentu banyak sekali macam-macam orang ada yang biasa saja, ada yang memiliki etos kerja tinggi, biasanya karyawan jenis ini akan meluangkan waktunya di kantor dengan melembur dan mencari kerja sampingan. Jika dibayangkan oleh kita, hal tersebut tentu tidak mungkin, tetapi ia pasti akan berfikir bahwa saya bisa dan akan terus mencoba yang terbaik.
Sebagian pejuang bangsa yang sampai dengan hari ini tetap berkarya, misalnya para prajurit TNI/Polri yang menjalankan tugas di daerah perbatasan. Para guru, bidan, dan dokter yang berbakti di daerah terpencil, serta semua warga dengan profesinya masing-masing yang turut membangun bangsa. Saya melihat elemen-elemen ini mempunyai etos perjuangan.
Dan berbicara perjuangan di Indonesia, dari zaman Soekarno sangat berkobar sekali perjuangan di Indonesia, dan juga perjuangan masing-masing kubu untuk menjaga eksistensi pun semakin terlihat.
Perjuangan juga nampak terlihat dari sosok presiden Turki, yakni Erdogan yang tampak menjaga ketahanan negaranya, sampai ia harus melakukan penyekatan pembelian produk luar dan pernah membela konflik–konflik negara Islam.
Saat seseorang itu berfikir “Saya nih bisa ga yah?” Sebenarnya dia itu sedang ragu, tapi kalau dia mengikuti itu maka ia akan tenggelam di dalamnya dan selalu berpikir bahwa ia selalu salah, tidak pernah benar dan akan selalu insecure. Terkadang kita tidak tahu bahwa jika kita melakukan itu, kita bisa menjadikan diri ini menjadi yang terbaik dan akan terasa manfaatnya.
Saat melihat Takemichi dalam anime Tokyo Revenger, saya juga melihat ada sosok dari seorang yang memiliki etos kerja tinggi yang di mana ia memiliki masa kehidupan yang cukup prihatin, selalu memaafkan orang, selalu mengalah, selalu tidak enakan, dan lambat laun ia dibunuh. Lalu ia tiba-tiba berada di masa lampau di masa SMP-nya, yang di mana itu adalah masa ia menjadi berandalan dan selalu ditindas. Tetapi ia kembali ingat dengan janji pacarnya, ia berusaha sekuat mungkin untuk menyelamatkannya. Panjang sekali perjalanananya mulai dari dihina, diinjak-injak sampai ia menjadi anggota geng terkenal di Tokyo dan memberikan semangat. Pelajaran bisa diambil dari film tersebut jangan pernah menyerah dan ubahlah masa lalu saat ada kesempatan, percaya pada apa kata hati.