Oleh: Yunda Zahratul Muharromah, Peserta Penataran
Kohati Serang Raya
Jika membahas isu tentang
wanita, yang langsung terpikir dalam benak kita adalah
wanita sebagai
second class (
wanita sebagai kelas kedua atau sebagai bawahan atau dianggap rendah). Sedangkan pria sebagai superioritas (manusia atasan), karena
wanita diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, jadi
wanita dianggap lebih lemah dan dinomorduakan kedudukannya di bawah laki-laki.
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.”
Di dalam ayat ini dijelaskan bahwa wanita diciptakan dari seorang manusia tunggal, manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT yaitu Adam as. Setelah diciptakannya Adam as. Allah menciptakan Hawa sebagai pelengkap kehidupan Adam as.
Karena selama Adam hidup di surga, Adam merasa kebahagiaan yang ia miliki di surga belum sempurna, untuk menyempurnakan kebahagiaan itu maka Allah ciptakanlah Hawa. Tujuan Allah menciptakan Hawa tak lain dan tak bukan adalah untuk menyempurnakan agama dan kebahagiaan laki-laki.