Editorial

Ketika Sang Raja Fiktif Dikudeta Mantan Mahapatihnya

Published

on

 

Suarahimpunan.com – Jagat dunia maya grup WhatsApp Lembaga Pers Islam (LAPMI) Serang Raya tiba-tiba gempar pada Selasa (14/6) malam. Bagaimana tidak, grup WhatsApp beranggotakan 19 orang itu tiba-tiba mendapat tautan berita tentang pengangkatan Pj Ketua Umum .

Dengan judul ‘Jadi Pj Ketua PB HMI MPO, Bakal Solidkan Seluruh Kader’ yang dipublikasikan oleh portal Pena Sultra, Kru LAPMI Serang Raya tertantang untuk membuat pemberitaan yang sama kontroversialnya.

Dari informasi yang dihimpun, merupakan Sekretaris Jendral PB HMI MPO-an yang dipimpin oleh sang , . Namun entah bagaimana kisahnya, La Ode Farid digantikan oleh La Ode Imran.

Pergantian itu secara resmi dilakukan melalui pamflet yang disebar oleh akun PB HMI MPO-an. La Ode Farid terakhir kali eksis pada pamflet HUT RI ke-76. Sementara pada pamflet Hari Kesaktian Pancasila, La Ode Farid sudah digantikan oleh La Ode Imran.

Baca Juga:  Simalakama PPKM Darurat di Kota Serang

Ketua Umum , Irkham Magfuri Jamas, mengatakan bahwa kudeta yang dilakukan oleh La Ode Farid merupakan sebuah hiburan tambahan pasca-pleno III di Manado.

Menurutnya, dalam pemberitaan yang beredar, tidak ada kejelasan tahta siapa yang dikudeta oleh La Ode Farid. Sehingga jika melihat rekam jejaknya, Irkham berpendapat bahwa tahta sang yang dikudeta oleh mantan ‘mahapatih’-nya sendiri.

Baca Juga:  Klaim Ulama Dukung Presiden 3 Tahun, HMI MPO Badko Jabagbar Tantang Eks Bupati Lebak Buka Data

“Saya memandang hal itu seperti hiburan pasca-pleno saja. Janji Allah akan kehancuran telah tiba. Ternyata pemantik awal dipermukaan justru muncul dari mantan mahapatihnya. Yakni ketika sang dikudeta oleh mantan mahapatihnya sendiri,” ujarnya.

Halaman SebelumnyaHalaman 1 dari 2 Halaman

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Lagi Trending