SERANG, suarahimpunan.com – Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Komisariat Untirta Ciwaru sukses menggelar Latihan Kader 1 (LK 1) atau Basic Training jilid II.
LK 1 yang dilaksanakan selama 3 hari, terhitung sejak Jum’at (18/3) ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Ihsan Taktakan, Kota Serang. Tema yang diusung dalam LK 1 jilid II kali ini adalah ‘Mari Berhimpun Mari Berproses untuk Membentuk Karakter Generasi yang Unggul’.
Sekretaris Pelaksana, Ismah Nurul Sya’bani, mewakili Ketua Pelaksana dalam sambutannya mengatakan bahwa peserta hingga hari terakhir pelaksanaan berjumlah 8 orang.
“Alhamdulillah sampai saat ini, peserta bertahan ada 8 orang yang berasal dari berbagai kampus. Semoga setelah ini teman-teman bisa berjuang, menjunjung syariat Islam, dan menjaga nama baik HMI dimana pun berada,” ujarnya.
Ketua Umum HMI MPO Komisariat Untirta Ciwaru, Agung Rizky Jamas, berharap agar kader HMI yang baru dilantik mampu berdedikasi dan berproses di HMI.
“Jadi buat teman-teman tetap semangat ke depannya, ini baru gerbang baru awal untuk teman-teman berproses. HMI selalu ada buat kalian, anggaplah HMI ini menjadi keluarga kalian, tumbuhkan rasa saling memiliki dan tanggung jawab. Saya harapkan kita semua disini mau berproses, jangan puas dengan predikat lulus yang dicapai hari ini, lanjutkan prosesnya,” tuturnya.
Ketua Umum HMI MPO Cabang Serang, Irkham Magfuri Jamas, menekankan agar kader HMI dapat meluangkan waktu dan juga tenaganya untuk meningkatkan kapasitas diri dan juga himpunan.
“Untuk mencapai tujuan HMI teman-teman harus menjadi insan ulil albab, dalam dinamikanya pasti akan menemukan tantangan, maka jadikan itu sebagai lahan untuk beribadah. Jangan masuk dalam kesia-siaan, investasikan waktunya untuk berhimpun dan berproses bersama di HMI, bangun kultur yang baik di dalamnya,” tegasnya.
Peserta LK 1, Aditya Ramadhan, mengungkapkan bahwa ia dan teman-temannya terkejut dengan pola perkaderan di HMI yang lain dari organisasi mahasiswa (ormawa) lainnya, yang tidak menekankan pada mental akan tetapi bertumpu pada intelektual.
“Kita suka dengan pola perkaderan di HMI, kebanyakan ormawa kan kalau perkaderan itu berpola semi militer. Kalau di HMI, kita santai tapi tidak mengurangi substansi, dan mampu mengasah nalar kritis peserta,” tandasnya.
(SPT)