Suarahimpunan.com – Diwisuda dengan gelar pendidikan seperti Ahli Madya, Sarjana, hingga Profesor menjadi impian dari banyak orang. Termasuk pula menjadi impian Puput Putri Anggraini, mahasiswi Universitas Pakuan-Bogor.
Qadarullah, Puput tidak bisa menggapai mimpinya, meskipun telah menyelesaikan seluruh syarat untuk menyematkan gelar sarjana di namanya. Ia meninggal sebelum Rektor Universitas Pakuan memindahkan tali toga dari kiri ke kanan.
Dalam video viral yang diunggah oleh akun Tik Tok @Unpak Story, suasana haru dan sedih menyelimuti prosesi wisuda ratusan mahasiswa Universitas Pakuan pada 15-16 Desember lalu.
Seorang ibu berdiri menahan tangis sembari memegang bingkai foto Puput. Ia adalah ibunda dari almarhumah, yang mewakili dalam prosesi wisuda.
Sementara itu, Rektor Universitas Pakuan, Bibin Rubini, menyampaikan pesan duka di hadapan ratusan wisudawan dan keluarga wisudawan yang hadir dalam momentum itu.
“Selamat jalan ananda Puput Putri Anggraini, semoga Allah menempatkannya ananda di jannatun naim, di jannatun naim, di jannatun naim,” ujar Bibin.
Salah satu netizen dengan akun bernama @butiranrinso berkomentar pada video tersebut. Ia mengatakan bahwa Puput merupakan teman kelasnya, bahkan sidang skripsi pun berbarengan dengannya.
Akun tersebut bercerita bahwa Puput meninggal dunia akibat penyakit tifus. Menurutnya, Puput sempat menerima ijazah sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
“Dia slalu pgn wisuda offline. satu angkatan sedih karna dia orgny baik, aktif jg di organisasi,” tulisnya. (RED)