Suarahimpunan.com – Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, mengeluarkan pernyataan yang masih hangat terkait kenaikan harga BBM yang sedang terjadi, pada Minggu (4/5). Pernyataan yang dilontarkan oleh Pj Gubernur Banten ini menuai banyak sorotan, salah satunya dari HMI MPO Badan Koordinasi Jawa Bagian Barat (Badko Jabagbar).
Pj Gubernur Provinsi Banten, Al Muktabar, mengimbau agar masyarakat tidak panik dengan adanya kebijakan kenaikan BBM, menurutnya pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten tergolong baik.
“Tidak perlu panic buying, karena semua pasokan barang kebutuhan pokok dan lainnya masih tersedia dengan aman dan cukup. Untuk memastikan itu, saya selalu berkeliling melakukan survei di beberapa pasar di Provinsi Banten. Dan pergerakan ekonomi di Provinsi Banten tumbuh dengan baik, lapangan kerja terbuka, dan kondisi pemulihan bisa semakin tercipta,” ujarnya.
Al Muktabar pun mengungkap bahwa Pemprov juga menyediakan bantuan sosial, dan pendistribusiannya akan disesuaikan dengan data yang diterima dari kota/kabupaten.
“Kita juga saat ini sedang mempersiapkan bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat terdampak langsung atas kenaikan BBM itu. Di mana basis datanya dari kabupaten dan kota,” ungkapnya.
Menanggapi pernyataan dari Pj Gubernur Banten, Ketua HMI MPO Badko Jabagbar yang meliputi Provinsi Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta, Aceng Hakiki, mengatakan bahwa kenaikan BBM akan berdampak serius pada pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat.
“Naiknya harga BBM bersubsidi akan memberikan dampak buruk secara langsung bagi kemampuan rakyat kelas menengah ke bawah dalam memenuhi kehidupan sehari-hari, dapat dipastikan jika BBM naik maka akan ikut naik harga kebutuhan pokok lainnya di pasar,” ujarnya, Senin (5/9).
Aceng pun menilai bahwa sekalipun pasokan pasar terpenuhi, dengan adanya kenaikan harga bisa menjadi pemicu turunnya daya beli masyarakat.
“Kalaupun kebutuhan pokok di pasar yang disampaikan Bapak Pj Gubernur Banten tersedia, aman, dan terpenuhi, namun dengan harga yang berbeda dalam artian ikut naik, di sisi lain daya beli masyarakat melemah, masyarakat bisa apa?” katanya.
Menurutnya, bantuan sosial yang akan disalurkan pada masyarakat bukan menjadi solusi dalam jangka panjang.
“Sempat disinggung pula tentang penyusunan bantuan sosial yang akan di berikan langsung kepada masyarakat, bagi saya itu bukan solusi yang tepat untuk meringankan beban masyarakat dari dampak BBM naik, itu hanya bagian strategi pemerintah daerah untuk mengobati kekecewaan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah pusat,” jelasnya.
Aceng pun sangat menyayangkan pernyataan yang dilontarkan oleh Pj Gubernur Banten tersebut. Dan dengan tegas ia mengungkap bahwa pihaknya akan konsisten melakukan penolakan kenaikan harga BBM.
“Sekali lagi, ucapan Pj Gubernur Banten sangat disayangkan yang seharusnya ikut membela rakyat, malah kelakuannya ikut-ikutan seperti pemerintah pusat. HMI Badko Jawa Bagian Barat beserta cabang-cabang yang berada di Banten akan selalu konsisten untuk menolak kenaikan harga BBM,” tegasnya. (RED)