SERANG, suarahimpunan.com – Aliansi Gerakan Rakyat Menggugat menggelar aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada Kamis (8/9) di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).
Aliansi yang terdiri dari Federasi Mahasiswa Islam (FMI) Banten, Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Serang, dan Forum Pemantau Pembangunan Provinsi Banten (FP3B), ii mengaungkan tagar ‘BBM Naik Rakyat Ceurik‘.
Ketua Umum HMI MPO Cabang Serang, Irkham Magfuri Jamas, mengaku merasa janggal terhadap kebijakan kenaikan harga BBM ini.
“Saya melihat adanya kejanggalan dari kebijakan naiknya harga BBM ini. Seperti munculnya fenomena perusahaan swasta yang menjual harga bahan bakar lebih murah dari Pertamina, kemudian disusul dengan intervensi harga BBM pada perusahaan Vivo, temuan surplus penjualan sebesar 35,6 triliun pada neraca dagang minyak bumi negara di tahun 2021, adanya peningkatan pendapatan negara pada Juli 2022 sebesar 519 triliun atau naik 50,3 persen akibat harga komoditas yang meroket tapi justru malah membuat pengurangan anggaran subsidi,” paparnya.
Irkham pun menganggap bahwa kebijakan yang dinilai tidak logis ini tergolong dalam pembohongan publik.
“Sehingga dari data-data tersebut, kami menganggap pemerintah sedang melakukan pembohongan kepada publik. Hal ini mengingatkan kami pada statement Rocky gerung bahwa pembuat hoax terbaik adalah pemerintah. Maka atas dasar banyak sekali ketidakadilan yang kami rasakan secara logis dan empiris, kami turun ke jalan menggelar aksi massa,” ungkapnya.
Irkham yang merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menjelaskan bahwa kenaikan harga BBM ini bisa memicu terjadinya inflasi hingga mencapai angka 10 persen.