SERANG, suarahimpunan.com – Sejumlah
aktivis mahasiswa yang terhimpun dalam berbagai organisasi menggelar aksi dalam rangka memperingati HUT Provinsi Banten ke-21. Aksi digelar pada Senin (4/10), berlokasi di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).
Dalam aksinya, massa aksi membawa berbagai isu. Salah satunya yakni terkait
represifitas aparat keamanan terhadap gerakan mahasiswa dan wacana pengangkatan TNI/Polri sebagai Pjs Gubernur Banten.
Seperti yang disampaikan oleh orator dari IMM Cabang Serang, Faris. Setelah memasuki usia 21 tahun Banten ini, Banten meninggalkan legasi korupsi.
Ia juga mengatakan, meskipun hak mengemukakan pendapat telah dijamin oleh Undang-undang, namun nyatanya, masih banyak oknum aparat dan
kepolisian yang mencegah hak berpendapat di muka umum.
“Kemarin di Sulawesi Tenggara tahun 2019, kawan kita mati oleh peluru dari aparat. Berlanjut kawan kita dari
HMI MPO yang ingin membentangkan poster menyambut Presiden kita, tapi apa yang terjadi? Mereka diculik,” ujarnya.
Senada disampaikan oleh orator dari
HMI MPO Cabang Serang, Agung Rizki Jamas. Ia mengatakan bahwa pemerintah harus lebih memperhatikan para guru yang ada di Banten.
“Guru sebagai penopang bangsa yang juga dapat membina untuk mendidik anak bangsa dengan baik. Kami meminta keadilan, agar guru-guru kami diberikan keadilan dengan memberikan fasilitas yang lebih baik lagi,” ujarnya
Dalam aksi tersebut,
HMI MPO Cabang Serang juga menampilkan teatrikal puisi yang menggambarkan
represifitas polisi. Dua orang pemain teatrikal terlihat menggunakan pakaian ala staf pada serial film
Squid Game. Mereka menggunakan pakaian APD yang dicat berwarna merah, menggunakan topeng dan menenteng senjata api.