SERANG, suarahimpunan.com – Surat terbuka yang dilayangkan oleh Aliansi
Hasanuddin Memanggil kepada akun @
infoserang, terkait narasi yang diunggah pada
flayer ‘Jawaranya
Korupsi’ di
Instagram pada Senin (4/10) lalu, telah mendapat respon.
Melalui pesan
Instagram yang dikirimkan oleh akun @lapmiserangraya, tim pengelola akun @infoserang telah menjabarkan
klarifikasi terkait kesalahan yang terjadi.
Founder akun @infoserang, Ahmad, melalui pesan Instagram menyatakan bahwa timnya mengunggah narasi yang dinilai multitafsir.
“Terkait narasi postingan yang di posting pada tanggal 4 Oktober 2021, yang mengangkat tentang “Jawaranya
Korupsi” kami memahami sepenuhnya bahwa teks merupakan penyampaian yang multi tasfir, tidak ada niat untuk membantah kasus-kasus
korupsi tersebut dan memang narasinya kami susun dengan tujuan untuk menyeimbangkan postingan poster yang memang sudah membahas kasus-kasus
korupsi di Banten dan sebagian komentar warganet pun berkomentar positif,” tulisnya.
Ahmad juga mengatakan, narasi yang dibuat bukan untuk menentang kasus-kasus korupsi yang sedang terjadi.
“Kami sepenuhnya menyadari ketidaktuntasan narasi dan akan kami perbaiki. Seiring dengan narasi doa yang kami sertakan setelahnya bermaksud untuk menerangkan bahwa hasil korupsi merupakan uang yang tidak halal, dan hasil tidak halal tsb akan menjadi tidak berkah bagi keluarga mereka,” tulisnya melalui pesan Instagram.
Ahmad juga menuliskan permohonan maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh pihak @infoserang.
“Kami haturkan permohonan maaf apabila narasi postingan tsb membuat Aliansi Hasanudin Memanggil mengecamnya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih,” tulisnya.
Untuk diketahui, berikut tuntutan yang dituliskan dalam surat terbuka oleh Aliansi
Hasanuddin Memanggil: