SERANG, suarahimpunan.com – Dunia politik adalah salah satu ranah yang sedikit banyaknya menuai pro kontra, terhadap kedudukan perempuan dalam struktur politik. Dinamika perempuan dalam politik akan terus ada, ditinjau dari sudut manapun.
Diskusi dinamika politik perempuan, yang diadakan dalam agenda Penataran & Studi Intensif Maratus Sholehah (SIM) Kohati Serang Raya pada Sabtu (18/9) berlokasi di Gedung Kwartir Cabang Kota Serang, terpantau menarik. Pasalnya, diskusi ini sedikit membantah tuntutan yang ditujukan terhadap perempuan.
Sosok perempuan, tidak terlepas dari tuntutan ‘kasur-sumur-dapur.’ Bahkan dalam era yang semakin maju ini.
Pada diskusi ini, Kohati Serang Raya menghadirkan Wakil Ketua DPRD Kota Serang dari Fraksi Golkar, Ratu Ria Maryana.
Ratu Ria Maryana adalah satu dari enam perempuan yang terlibat dalam struktur pimpinan DPRD Kota Serang.
Dalam diskusinya, ia memberi catatan agar perempuan berani untuk berkecimpung dalam dunia politik.
“Jangan malu dan takut untuk terjun dalam dunia politik, dan jangan terjebak dalam zona nyaman,” tuturnya.
Ia juga menyebut, partisipasi perempuan merupakan bentuk keterwakilan perempuan.
“Kalau bukan kita yang mewakili suara perempuan, siapa lagi? Karena adanya kita, itu bisa menjadi bentuk keterwakilan terhadap suara perempuan,” ujarnya.
Ia juga berharap, kader HMI-wati Cabang Serang ini akan menjadi pimpinan politik selanjutnya.
“Semoga Kohati Cabang Serang ini, akan menjadi pimpinan dalam dunia politik ke depannya,” tandasnya.
(SAPUT)