SERANG, suarahimpunan.com – Dalam
Opening Ceremony Konferensi Cabang ke-XII,
HMI MPO Cabang Serang mengadakan ekpose riset dengan tajuk ‘
Road Map Kesejahteraan Guru Non PNS Kota Serang‘.
Hasil riset tersebut dipaparkan langsung oleh Formateur Ketua Umum
Komisariat Untirta Ciwaru, Agung Rizki Jamas, dan dimoderatori oleh Fitrotunnisa yang merupakan kader komisariat Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten.
Pemaparan dilangsungkan di Ruang Aspirasi DPRD Kota Serang, dan dihadiri oleh berbagai elemen sebagai penanggap hasil riset yang dibuat oleh Tim Peneliti
HMI MPO Cabang Serang.
Adapun elemen-elemen yang dihadirkan sebagai penanggap adalah Syafrudin selaku Wali Kota Serang yang didampingi oleh Alpedi selaku Kepala Dindikbud, Roni Alfanto selaku Wakil Ketua 2 DPRD, Akto Gunawan Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI), dan Affandi Ismail selaku Ketua Umum PB
HMI MPO.
Wali Kota Serang, Syafrudin, menjelaskan bahwa dana yang dikeluarkan untuk
guru honorer oleh pemerintah daerah merupakan bentuk penghargaan, bukan gaji.
“PNS dan honor memang berbeda, PNS digaji oleh pemerintah pusat dan untuk honor itu digaji oleh dana BOS, yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah itu bukan gaji tapi penghargaan,” ucapnya.
Selanjutnya, tanggapan dilanjutkan oleh Wakil 2 Ketua DPRD Kota Serang, Roni Alfanto menyebut bahwa anggaran untuk
guru honorer memang belum mencukupi.
“Anggaran pendidikan sudah mencukupi, tapi untuk
guru honorer belum mencukupi, jumlah guru honor 1880 orang, dan setiap orang diberi Rp 200.000,” tuturnya.