Kabar

Guna Mempererat Tali Persaudaraan Antar Lintas Iman di Banten, GUSDURian Serang Gelar Safari Keberagaman Season Dua di HKBP Serang

Published

on

GUSDURian Serang Gelar Safari Keberagaman Season Dua di HKBP Serang

SERANG, Suarahimpunan.com – Komunitas GUSDURian Serang gelar Safari Keberagaman Season Dua dan bekerjasama dengan Naposobulung (Remaja) Huria Kristen Batak Protestan () Serang, pada Sabtu (24/2). Kegiatan ini bertujuan untuk saling mengenal dan mempererat tali persaudaraan antar lintas iman di Banten khususnya di Serang.

 

Agenda Safari Keberagaman digelar dalam rangka memperingati Haul Gus Dur ke-14 bersama Kota Serang, Kota Serang, Cabang Serang, Relawan Rumah Dunia, Mahasiswa Filsafat, dan Pemuda .

 

Sebelumnya, kegiatan yang bertajuk “Safari Keberagaman” diselenggarakan dibeberapa tempat diantaranya Pondok Pesantren Nurul Qolbi Karundang Kota Serang, Vihara Meta Serang dan Pura Eka Wira Anantha Komplek Kopassus Grup 1.

 

Pemuka Agama Gereja Huria Kristen Batak Protestan () Serang, Pendeta Erwin Marbun, mengatakan ada nilai-nilai yang tidak boleh terlupakan yaitu menjaga dan merawat kerukunan antar umat beragama sejak dini.

 

“Kaitannya dengan minuman dan makanan, apapun jenis ‘minuman keras' di Indonesia tidak setuju dengan kata mabok. Sejatinya, di Jawa ini mulai dari Anyer hingga Panarukan mempunyai ciri khas tersendiri soal rasa minuman dan makanan,” ucapnya.

 

Baca Juga:  Gelar Konfercab ke-17, Novry Terpilih Nahkodai HMI Cabang Pekanbaru

“Tradisi atau budaya asli Indonesia khususnya di Batak, semisalnya rel kereta yang beriringan yaitu tidak sama tapi berbeda,” tambah Erwin.

 

Pria asal Batak tersebut, menyampaikan nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam . Dimana orang-orang Batak di Banten mempunyai kontribusi khusus terhadap bangsa Indonesia.

 

“Terhitung sejak tahun 1956 kami orang-orang Batak yang di Banten mempunyai kontribusi khusus terhadap bangsa Indonesia. Ingat, ini bukan karena soal Gereja nya, tapi karena kehadiran yang membekas terhadap masyarakat di bumi Indonesia ini. Kalaupun saya bergabung dengan kelompok yang tidak sepaham, itu karena tidak suka dengan kekerasan,” tuturnya.

 

Sementara itu, Koordinator Komunitas GUSDURian Serang Taufik Hidayat menyampaikan bahwa keharmonisan dan kerukunan antar lintas iman ini tentunya harus dirawat sebaik mungkin. Diantaranya dapat melalui agenda-agenda dialog interaktif seperti ini.

 

Menurut Taufik, gagasan mengenai Safari Keberagaman merupakan buah pikiran dari Team Penggerak Komunitas GUSDURian agar dapat menjangkau kalangan muda baik itu generasi Z, generasi milenial hingga generasi kolonial untuk lebih dekat dan saling mengenal antar sesama umat manusia, terlepas dari ras, suku, agamanya.

Baca Juga:  Shalat yang Cuma Jengking

 

“Senada dengan dauhnya Mbah Gus Dur, Tidak penting apapun agamamu atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu,” ucapnya.

 

Alumni Sarjana Hukum UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten tersebut menjelaskan, Kota Serang sebagai jantungnya Ibu kota Provinsi Banten memiliki semboyan sebagai Kota Madani tentunya harus selalu aman, tentram dan damai dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

“Tentunya ini adalah bagian integral dari ikhtiar kita sebagai anak bangsa untuk tetap menjaga kewarasan berpikir dalam menjaga keharmonisan bangsa. Mari kita jaga kewarasan berpikir tentang perbedaan yang merupakan rahmat untuk selalu dijadikan sebagai referensi pembelajaran terbaik, ayo perbaiki dialog antar lintas iman yang ada di bumi jawara ini,” tandasnya.

 

(RRN)

Lagi Trending