SERANG, suarahimpunan.com – Tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional (HGN). Peringatan ini tentu saja mendapat beragam sambutan oleh banyak pihak, tak terkecuali kalangan aktivis.
HMI MPO Cabang Serang beberapa pekan lalu menggelar ekspos riset dengan tajuk ‘Road Map Kesejahteraan Guru Non PNS Kota Serang’ sebagai rangkaian opening ceremony Konferensi Cabang ke-XII.
Tertanggal Senin (22/11) pun, mereka membentangkan spanduk yang memuat tulisan ‘NAIKAN HONOR GURU NON PNS DI KOTA SERANG’ di ruang Paripurna DPRD Kota Serang.
Kamis (25/11) aktivis HMI MPO Cabang Serang kembali mengawal isu kesejahteraan guru non PNS dalam peringatan HGN tahun 2021. Aksi ini mereka lakukan di depan Halte Kampus 1 UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, dengan membawa spanduk yang bertuliskan ‘Sejahterakan Guru Honorer Kota Serang #250k!!! Inilah honor guru DI KOTA SERANG’.
Mide Formatur HMI MPO Cabang Serang, Ega Mahendra, menyebut bahwa HGN ini merupakan catatan bagi semua kalangan mengenai kesejahteraan pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.
“Di Hari Guru Nasional ini sebetulnya menjadi teguran bagi kita semua, sebab kita sekarang sedang ramai menyuarakan Hari Guru Nasional. Tapi pernahkah kita berfikir, apa sumbangsih kita untuk kesejahteraan guru, terkhusus guru non PNS atau honorer?” ujarnya.
Ega juga menyebut bahwa guru merupakan ujung tombak dari pendidikan suatu bangsa, tapi kerap kali guru tidak mendapat kesejahteraan, terlebih guru non PNS.
“Sumber daya manusia yang unggul merupakan aset berharga bangsa.
Yang membuat, mencetak, dan mendidik sumber daya manusia yang unggul adalah guru. Artinya guru menjadi pondasi untuk kemajuan bangsa ini. Akan tetapi apakah kesejahteraannya terjamin?” tuturnya.
Ega juga mengatakan bahwa HGN ini merupakan momentum penting untuk introspeksi mengenai kesejahteraan guru non PNS.
“Itu yang kita suarakan ketika aksi Hari Guru Nasional. Untuk menyadarkan dan saling mengingatkan akan pentingnya kesejahteraan pahlawan tanpa tanda jasa, manusia mulia yaitu guru, terutama guru honorer,” tambahnya.
Formatur HMI MPO Komisariat Untirta Ciwaru, Agung Rizky Jamas, mengungkap bahwa aksi yang dilakukan adalah bentuk penekanan terhadap Pemerintah Kota Serang agar lebih memperhatikan kesejahteraan guru non PNS.
“Tindakan yang kami lakukan adalah bentuk penekanan terhadap pemerintahan Kota Serang, untuk lebih memperhatikan lagi nasib guru honorer di Kota Serang,” ujarnya.
Agung juga mengungkap bahwa ia kecewa karena Kota Serang yang merupakan Ibu Kota Provinsi Banten, justru memberi honor yang kecil terhadap guru non PNS. Dan pihaknya akan senantiasa mengingatkan dan mengawal Pemkot Serang sampai guru non PNS mendapatkan hak yang sepadan dengan apa yang diperjuangkan.
“Bagaimana bisa kota yang menjadi Ibu Kota Provinsi Banten ini menjadi pemberi honor daerah terkecil di Banten? Maka dari itu kami akan selalu mengingatkan Pemkot Serang untuk lebih memperhatikan guru honorer di Kota Serang. Sebagaimana fungsi kami, seorang mahasiswa untuk menjadi agent of change,” tandasnya.
(SPT)