Serang, suarahimpunan.com – HMI MPO Cabang Serang berupaya untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa perantau yang tetap bertahan di Banten, agar mendapat perhatian dan bantuan penghidupan selama berada di Kota Serang.
Karena, alasan menetapnya mereka di kota Serang disebabkan mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak mudik, dalam rangka upaya memutus penyebaran Covid-19.
Mide Formateur HMI MPO Cabang Serang, Irkham Magfuri Jamas, mengatakan bahwa banyak mahasiswa perantau yang hingga saat ini bertahan di kota Serang dan menahan diri untuk tidak pulang ke kampung halaman. Mereka tidak pulang lantaran mengikuti imbauan dari pemerintah, untuk tidak mudik.
“Mereka pasti ingin pulang, terlebih saat ini perkuliahan daring diperpanjang hingga akhir semester dan sebentar lagi bulan Ramadan. Tapi dengan kondisi seperti ini, mereka tidak ingin pulangnya mereka ke kampung halaman justru membawa sengsara,” ujarnya, Jumat (10/4).
Menurutnya, mahasiswa perantau tersebut banyak yang berasal dari wilayah Jawa, Sumatera dan Papua. Namun menurutnya, mayoritas mahasiswa yang tetap bertahan berasal dari Papua.
“Memang banyak dari teman-teman Papua. Karena selain memang mengikuti imbauan, juga bandara di Papua itu ditutup oleh pemerintah setempat. Ada juga dari Boyolali, Palembang, NTB dan lainnya. Kami masih mendata,” jelasnya.
Irkham menegaskan, mahasiswa perantau tersebut merupakan salah satu pahlawan di garda terdepan dalam melawan Covid-19. Sebab, mereka rela tetap di perantauan hingga beberapa bulan ke depan untuk memutus pandemi ini.
Sehingga, ia meminta kepada pemerintah baik kota/kabupaten maupun provinsi, supaya dapat memperhatikan kebutuhan mereka. Ia meminta supaya mahasiswa perantau dapat menerima hak nya dalam program Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang telah dianggarkan.
“Dengan terjaminnya kebutuhan mereka, insyaAllah mereka pun menjadi lebih semangat dan terus bertahan di perantauan, hingga pandemi Covid-19 ini dapat selesai dan kehidupan kita kembali seperti semula,” tandasnya. (Red)