Serang, suarahimpunan.com – Aksi damai yang dilakukan oleh pendukung pasangan calon nomor urut 02 di depan kantor Bawaslu RI berujung ricuh dan menyebabkan enam orang tewas serta puluhan orang luka-luka.
Melihat hal tersebut, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Cabang Serang mengecam keras tindakan yang dilakukan oleh aparat keamanan pada masa aksi di Jakarta. Hal tersebut bukan merupakan bentuk pengamanan yang diberikan oleh pihak kepolisian.
Ketua Umum HMI MPO Cabang Serang, Ubaidillah, mengungkapkan bahwa memang masa aksi membuat onar dan tindakan vandalisme. Hal itu berdasarkan pantauan mereka di layar kaca.
“Kami juga memantau perkembangannya di sekretariat kami melalui tayangan siaran langsung di salah satu channel,” ujarnya kepada Kru LAPMI Serang, Kamis (23/5).
Namun kata Ubaidillah, tindakan represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian hingga merenggut korban jiwa tidak dapat ditolerir.
“Seharusnya pihak keamanan bisa bertindak lebih manusiawi, tanpa menembakkan peluru tajam kepada masa aksi,” ungkapnya.
Tragedi tersebut, lanjut Ubaidillah, tentu menambah catatan kelam kehidupan berdemokrasi. Menurutnya, apakah tidak cukup dengan meninggalnya ratusan petugas penyelenggara pemilu akibat dari perhelatan lima tahunan yang menyisakan duka.
“Haruskah ditambah dengan tewasnya ratusan masa aksi?” ujarnya dengan nada geram.
Ubaidillah juga menghimbau kepada seluruh pihak untuk bisa menahan diri. Ia mengatakan bahwa aparat keamanan harus bisa bertindak sesuai dengan prosedur.
“Masa aksi silahkan bertindak sesuai konstitusi dan arahan para pemimpin aksi,” katanya.
Kemudian, melihat maraknya berita di media sosial yang tidak diketahui keabsahannya, dirinya berpesan agar tidak lagi menyebar berita yang belum tentu kebenarannya. Selain itu, dia juga mengatakan agar tidak mudah terprovokasi oleh tersebarnya foto serta video yang disinyalir merupakan hoax.
“Para pendukung baik 01 dan 02, hentikanlah ujaran-ujaran tak pantas yang dilontarkan di media sosial. Hal tersebut hanya memperkeruh suasana,” tegasnya. (Muf)