Serang, suarahimpunan.com – Kawasan pendopo
Kabupaten Serang dikepung oleh puluhan mahasiswa dari organisasi
HMTL Unbaja dan
HMI MPO Cabang Serang. Mereka melakukan aksi refleksi memperingati hari jadi
Kabupaten Serang ke-494 tahun, Kamis (8/10).
Berdasarkan pantauan Kru LAPMI Serang, unjuk rasa yang dilakukan oleh
HMI MPO dan
HMTL Unbaja berlangsung secara damai. Massa aksi pun terlihat membagikan bunga kepada aparatur kepolisian yang berjaga.
Salah satu massa aksi perempuan yang membagikan bunga berkata kepada kepolisian bahwa mahasiswa bukanlah musuh polisi. Begitu pula sebaliknya, polisi bukan musuh mahasiswa.
Sekitar pukul 11.34 WIB, Ketua DPRD
Kabupaten Serang bersama dengan beberapa pimpinan dewan dan komisi mendatangi massa aksi. Pada kesempatan itu, dua organisasi tersebut menyampaikan beberapa tuntutan.
Humas aksi
HMTL Unbaja, Walinegara, mengatakan bahwa pihaknya menyoroti persoalan lingkungan yang terjadi di Kabupaten Serang. Ia mengatakan bahwa saat ini pengelolaan sampah masih buruk.
Apalagi menurutnya, Pemkab Serang malah menghamburkan anggaran untuk kegiatan Kampung Bersih dan Aman, yang ia nilai hanya sekadar pemborosan anggaran saja tanpa ada dampak yang baik bagi lingkungan.
“Kami nilai program kampung bersih itu tidak berguna. Karena mereka hanya sekadar menghamburkan uang saja. Padahal masyarakat sendiri tidak tersosialisasikan dengan baik terkait dengan kebersihan,” katanya.
Selain itu, ia meminta agar Pemkab Serang dapat benar-benar serius dalam menanganani kasus pencemaran lingkungan, khususnya pada sungai Ciujung.
Ketua DPRD Kabupaten Serang, Bahrul Ulum pun menanggapi bahwa pencemaran yang terjadi di sungai Ciujung telah terjadi sejak dirinya masih kecil. Dan menurutnya, pencemaran tersebut akibat dari limbah domestik.