Ketua Umum PC PMII Cabang Lebak, Bayu Maldini, mengatakan bahwa pihaknya sangat menyayangkan pernyataan yang dilontarkan oleh WH selaku pemimpin tertinggi di Provinsi Banten ini.
“Kami sangat menyayangkan statement Gubernur, yang membuat gaduh publik. Seharusnya bisa menjadi contoh dan menjadi teladan bagi semua masyarakat Banten, bukan malah terkesan arogan, dan paling super power,” ujarnya.
Ia juga menekankan agar WH selaku dapat meminta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang terjadi.
“Kami melihat fenomena yg terjadi hari ini adalah PR besar untuk Pemprov Banten, khususnya Gubernur Banten sebagai pimpinan tertinggi pemerintah provinsi. Kami berharap gubernur bisa meminta maaf karena telah membuat kegaduhan di ruang publik, dan menyelesaikan setiap masalah dengan tabayyun, bukan malah melaporkan rakyatnya sendiri,” tambahnya.
Ketua Umum HMI Cabang Lebak, Mulyana, menuturkan bahwa aksi yang dilakukan oleh mahasiswa Lebak ini, bermaksud agar Pemprov Banten dapat melakukan evaluasi atas kebijakan yang telah dibuat.
“Kami turun kejalan untuk meminta agar dilakukannya evaluasi terkait penetapan kebijakan tersebut, kami meminta Gubernur Banten meminta maaf kepada buruh di wilayah Banten, karena bagaimanapun buruh adalah masyarakat yang harus diayomi,” tuturnya.
Ia pun menegaskan bahwa sudah semestinya mahasiswa turut andil dalam permasalahan semacam ini, yang dimana mahasiswa juga berperan sebagai agen kontrol sosial.