Kendari, suarahimpunan.com – Konsistensi HMI MPO Cabang Serang dalam mengawal isu disabilitas naik tingkat ke tataran nasional.
Hal ini setelah rekomendasi pengawalan penerapan sekolah inklusi dan lingkungan ramah disabilitas yang ditawarkan oleh Cabang Serang diterima oleh forum Pleno III pada Kongres HMI MPO ke 32 di Kendari.
Delegasi HMI MPO Cabang Serang, Moch Ridwan, mengatakan bahwa isu disabilitas merupakan isu yang ruang lingkupnya bukan hanya kedaerahan saja, melainkan merupakan isu nasional bahkan internasional.
“Karena ini berkaitan dengan kemanusiaan. Ini berkaitan dengan pemenuhan Hak Asasi Manusia (HAM) bagi mereka yang merupakan penyandang disabilitas,” ujarnya, Kamis (5/3) malam.
Menurutnya, Pengurus Besar (PB) HMI MPO yang akan terpilih nanti sudah harus konsen terhadap isu-isu disabilitas di tataran kebijakan pemerintah pusat. Sebab, beberapa kebijakan pusat dinilai masih belum pro terhadap penyandang disabilitas.
“Salah satu contoh yaitu kasus rencana alihfungsi Sekolah Luar Biasa (SLB) Wiyataguna yang akan menjadi pusat rehabilitasi oleh Kemensos. Padahal Wiyataguna merupakan SLB tertua se-Asia Tenggara. Alhamdulillahnya itu tidak terjadi. Namun kedepan, PB HMI MPO harus ambil bagian dalam advokasi itu,” jelasnya.
Dengan masuknya isu disabilitas pada rekomendasi PB HMI MPO, Ridwan pun berharap relasi dengan organisasi pegiat dan penyandang disabilitas seperti Pertuni, PPDI dan lain sebagainya dapat dibangun dengan baik.
Selain itu juga ia meminta agar isu tersebut dapat diturunkan kepada setiap cabang yang ada di bawah naungan HMI MPO dan mengawal isu disabilitas di setiap daerah.
“Sehingga harapan kami, para delegasi cabang dapat membawa isu disabilitas ke setiap daerahnya masing-masing dan turut melakukan pengawalan terhadap isu tersebut,” tandasnya. (Dzh)