Kabar Himpunan

Peringati HUT Banten Ke-20, Ketua HMI MPO Cabang Serang Diseret Aparat Kepolisian

Published

on

, suarahimpunan.com – MPO Cabang bersama beberapa organisasi mahasiswa lainnya menggeruduk gedung DPRD . Hal tersebut sebagai peringatan hari jadi ke-20, Minggu (4/10).

Dalam aksi tersebut, mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat (Gempur) Banten menilai kepemimpinan Wahidin Halim (WH)-Andika bobrok. Pasalnya, banyak kebijakan yang mereka nilai mabok dan tidak berpihak pada masyarakat.

Berdasarkan pantauan Kru LAPMI , massa aksi melakukan orasi di depan gerbang DPRD . Mereka menuntut agar Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy, yang hadir dalam rapat paripurna istimewa untuk dapat menemui massa aksi untuk berdialog.

Namun sayangnya, Andika yang ditunggu-tunggu tidak kunjung hadir. Mahasiswa pun berupaya untuk masuk ke dalam gedung DPRD untuk menemui Andika. Sesekali terlihat adanya saling dorong antara massa aksi dengan pihak kepolisian. Namun hal tersebut masih dapat diredam oleh pimpinan massa aksi.

Baca Juga:  Ibukota Banten Marak “Dongdot Syariah”

Sekitar pukul 11.30 WIB, terjadi bentrokan antara massa aksi dengan pihak kepolisian. Berdasarkan informasi yang diteriakkan oleh massa aksi, hal ini dipicu adanya massa aksi yang kepalanya diduga ditendang oleh salah satu aparat kepolisian. Massa aksi tersebut diketahui merupakan seorang disabilitas dan Ketua Umum MPO Komisariat Untirta Ciwaru, Muntazir.

“Woi ini ketua gua. Lu nendang kepala ketua gua, sini minta maaf. Jangan cuma senyum-senyum aja, gua ingetin muka lu. Ini ketua gua lu tendang gak ada rasa bersalahnya sama sekali,” ujar salah satu massa dari MPO.

Suasa pun kembali kondusif selama beberapa saat. Namun, bentrokan kembali terjadi antara massa aksi dengan aparat Kepolisian. Bentrokan tersebut berujung pada penyeretan salah satu massa aksi, Diebaj. Beruntungnya, saat sedang diseret oleh salah satu oknum polisi, massa aksi lain menyelamatkan.

“Kami hanya bertahan di barisan sembari menunggu perwakilan untuk menemui kami, tapi polisi malah mengatakan kami memprovokasi dengan memukul dan mengatakan kata-kata kasar,” ungkapnya.

Baca Juga:  YDMI dan Pemkot Tangerang Kolaborasi Bangun Pendidikan Inklusi

Padahal kata Diebaj, jelas-jelas dirinya yang ditendang terlebih dahulu oleh polisi dengan inisial B. Dan pada saat ia ingin menyelamatkan rekannya yang sedang ditarik oleh polisi, justru dia ditarik dan diseret oleh polisi.

“Tidak hanya itu, saya juga diinjak oleh pihak kepolisian. Sebelumnya juga anggota saya bernama Muntazir ditendang kepalanya oleh polisi yang namanya B. Jadi wajar kalau kami juga marah. Kami menyayangkan hal tersebut,” ucapnya yang juga merupakan Ketua Umum HMI MPO Cabang Serang.

Ia menyayangkan sikap anarkis aparat kepolisian yang ditugaskan untuk mengamankan jalannya aksi. Namun sebaliknya, Diebaj memandang bahwa saat itu pihak kepolisian bukan mengamankan, akan tetapi memprovokasi massa aksi.

“Seharusnya polisi mengamankan aksi bukan malah memprovokasi apalagi bertindak represif,” tegasnya. (RED)

Lagi Trending