Serang, suarahimpunan.com – Angka rata-rata lama sekolah di Kota Serang saat ini masih berada di bawah target capaian. Berdasarkan data RKPD tahun 2017, rata-rata lama sekolah di Kota Serang berada pada angka 8.37 tahun. Sedangkan, target capaian rata-rata lama sekolah berada di angka 9.7 tahun.
Hal tersebut pun membuat Ketua HMI MPO Komisariat Untirta Ciwaru, Muhammad Nur, geram. Pasalnya, dengan anggaran yang cukup besar, yaitu 20 persen dari APBD, seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dapat lebih baik dalam meningkatkan rata-rata lama sekolah.
“Ini bisa dikatakan, Pemkot Serang masih belum serius dalam menangani permasalahan pada sektor pendidikan. Padahal, anggaran pendidikan, sesuai amanat Undang-undang, sangat besar,” katanya kepada Kru LAPMI Serang, Senin (10/6).
Padahal, lanjutnya, pendidikan merupakan salah satu faktor pendorong, dalam pembangunan suatu daerah.
“Mengingat pentingnya pendidikan bagi kemajuan SDM serta pembangunan daerah, maka seharusnya, pengelolaan sektor pendidikan harus ditangani dengan serius,” terangnya.
Ia menuturkan bahwa masih banyak daerah di Kota Serang, yang pemahaman orang tuanya masih keliru dalam memandang persoalan pendidikan.
“Di beberapa tempat, khususnya di pelosok kota, masih banyak orang tua yang memiliki pemikiran bahwa pendidikan tidak penting. Sehingga, banyak anak yang putus sekolah untuk bekerja, maupun langsung menikah,” ungkap Nur.
Selain itu, kualitas dari tenaga pengajar serta sarana dan prasarana, juga menjadi faktor banyaknya anak yang putus sekolah.
“Kenyamanan dari peserta didik saat belajar, baik dari guru dan juga lingkungan belajarnya, juga harus diperhatikan,” terangnya.
Oleh karena itu, lanjut Nur, menjadi tugas pemerintah baik dalam perubahan cara pandang orang tua, maupun peningkatan kualitas sarana dan prasarana, agar angka putus sekolah dapat ditekan.
“Pemerintah harus hadir. Dengan adanya pembenahan di segala lini, maka angka putus sekolah dapat ditekan, dan rata-rata lama sekokah dapat meningkat,” tandasnya. (Dzh)