SUMSEL, suarahimpunan.com –
Himpunan Mahasiswa Islam (
HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) Cabang Palembang Darussalam bersama masyarakat
Desa Lorok Kecamatan Indralaya Utara menggelar aksi di kantor Bupati Kabupaten
Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Namun, aksi yang dilakukan ini mengalami bentrokan dengan Satpol PP.
Aksi yang dilakukan pada Kamis (16/12) ini adalah aksi ketiga yang dilakukan dengan membawa tuntutan yang sama, yaitu agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Ogan Ilir dapat memperhatikan pencemaran dan kerugian yang disebabkan oleh PT Semesta Mitra Sejahtera (SMS).
Masyarakat Dusun 3
Desa Lorok yang hidup berdampingan dengan PT SMS ini sudah ±2 tahun menghirup bau busuk yang dihasilkan oleh PT tersebut. Bahkan bukan hanya bau busuk saja yang diterima oleh masyarakat, tetapi resiko penyakit juga mereka rasakan. Hal ini diakibatkan oleh kandang ayam PT SMS yang hanya berjarak puluhan meter dari permukiman rumah.
“Setiap mereka panen, mobil yang mengangkut ribuan ayam yang sudah dibasahi meneteskan air berbau busuk disepanjang jalan dekat permukiman rumah. Musim penghujan saja baunya sudah menyengat apalagi pas musim kemarau bau busuk dari kandang sangat menyiksa,” ujar warga
Desa Lorok yang dimuat dalam salah satu unggahan Instagram milik kader
HMI (@mr_fadh155).
Ketua Umum
HMI MPO Cabang Palembang Darussalam, Sandesta, mengatakan bahwa bentrokan yang terjadi antara massa aksi dengan Satpol PP disebabkan oleh massa aksi yang ingin bertemu dengan Bupati
Ogan Ilir, namun Bupati diinformasikan tidak ada di kantornya. Hal ini terjadi secara berulang sejak aksi yang dilakukan pertama kali hingga aksi kali ketiga ini, dan ini membuat massa aksi kecewa.