Serang, suarahimpunan.com – Beredarnya pamflet di media sosial mengenai ucapan terimakasih yang ditujukan kepada Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Ma’ruf Amin, atas kontribusinya dalam merealisasikan Fakultas Kedokteran Untirta direspon negatif oleh mahasiswa Untirta. Banyak komentar dari mahasiswa Untirta yang mempertanyakan kontribusi Ma’ruf Amin dalam merealisasikan Fakultas Kedokteran Untirta.
Selain itu, mahasiswa juga mempertanyakan mengapa Ma’ruf Amin dalam urutannya diposisikan berada setingkat di bawah presiden dan setingkat di atas Mentri Riset dan Teknologi. Belum lagi ketiadaan nama Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, dalam daftar nama terimakasih. Sehingga mahasiswa menganggap hal tersebut sebagai politisasi kampus.
Ketua Umum HMI MPO Komisariat Untirta Pakupatan, Suhandi, mengatakan bahwa dirinya merasa heran dengan pihak Rektorat. Pasalnya, Ma’ruf Amin yang saat ini belum dipastikan sebagai Wakil Presiden RI periode 2019-2024 dapat menggantikan posisi Jusuf Kalla dalam urutan tersebut.
“Posisi pak Kyai disini sebagai apa dan kontribusinya apa sehingga diletakkan di urutan kedua pada Pamflet? Padahal kan belum ada pengumuman pasti bahwa pak Kyai itu sudah menjadi Wakil Presiden,” kata Suhandi yang juga mahasiswa Manajemen Untirta.
Menurut Suhandi, pencatutan nama Ma’ruf amin pada urutan kedua itu tidak etis. Sebab, pihak Untirta menghilangkan nama Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden dan digantikan dengan nama Ma’ruf Amin.
“Saya melihatnya ini tidak etis. Karena faktanya, Jusuf Kalla masih menjabat sebagai Wakil Presiden. Dan seharusnya nama Jusuf Kalla yang dicantumkan. Karena beliau selaku Wakil Presiden tentu ada kontribusinya juga dalam merealisasikan Fakultas Kedokteran,” ujarnya.
Ia pun menduga adanya kepentingan politik dibalik pencatutan nama Ma’ruf Amin dalam ucapan terimakasih tersebut.
“Saya curiga ada Pragmatisme yang terjadi. Karena kalau memang Pak Kyai ini berkontribusi sebagai tokoh masyarakat dan ulama, ini sudah disebutkan pada poin ke 8. Sehingga wajar kalau saya maupun teman-teman mahasiswa lain menduga adanya pragmatisme politik sampai-sampai pak Kyai disebutkan secara ekslusif di urutan kedua,” tandasnya.
Menanggapi tuduhan tersebut, Wakil Rektor 1 Untirta, Fatah Sulaiman, mengatakan bahwa Ma’ruf Amin memang merupakan salah satu tokoh yang berkontribusi dalam merealisasikan adanya Fakultas Kedokteran di Untirta.
“Memang dalam merealisasikan Fakultas Kedokteran ini, banyak tokoh yang terlibat aktif. Salah satunya yaitu kiyai Ma’ruf Amin sendiri,” ujar Fatah saat dikonfirmasi oleh Kru LAPMI Serang di gedung Rektorat Untirta, Selasa (14/5).
Menurutnya, untuk merealisasikan Fakultas Kedokteran ini membutuhkan proses yang sangat panjang. Fatah mengatakan, Fakultas Kedokteran sudah diajukan semenjak tahun 2010 dan baru bisa direalisasikan pada 2019 ini.
“Ini sudah direncanakan semenjak jamannya rektor Almarhum Prof Yoyo. Dan kembali dilanjutkan pada tahun 2015 oleh Prof Soleh. Baru sekarang ini berhasil direalisasikan. Dan memang Kyai Ma’ruf ada andilnya,” katanya.
Fatah mengatakan, kontribusi dari Ma’ruf Amin tersebut dilihat dari bagaimana dirinya berhasil mendorong Gubernur Banten saat ini, yaitu Wahidin Halim, untuk bisa mempercepat direalisasikannya Fakultas Kedokteran.
“Dan itukan dinamikanya panjang, sampai penyerahan terakhir itu bertemu di eranya pak Wahidin Halim. Dan Pak Wahidin Halim itu konsen di bidang Kesehatan. Sehingga beliau langsung ke Kementrian untuk perizinan dan ke Dinas Kesehatan Provinsi Banten,” terangnya.
Ia pun membantah bahwa ucapan terimakasih tersebut bernuansa politis. Karena menurutnya, siapapun yang terlibat aktif dalam merealisasikan Fakultas Kedokteran patut untuk diucapkan terimakasih.
“Dan kebetulan beliau memang tokoh masyarakat Banten yang selain dituakan, juga merupakan tokoh yang konsen dalam bidang kesehatan. Ia juga terlibat aktif secara persuasif dalam mendorong seluruh pihak untuk segera merealisasikan Fakultas Kedokteran,” ucapnya.
Untuk diketahui, dalam pamflet ucapan terimakasih tersebut disebutkan beberapa pihak yang dianggap berkontribusi dalam merealisasikan Fakultas Kedokteran Untirta yaitu : Presiden RI Joko Widodo, Ma’ruf Amin, Menristekdikti, Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, DPRD Provinsi Banten, Bupati dan Walikota se Provinsi Banten, DPRD Kabupaten dan Kota se Provinsi Banten, Para Ulama, tokoh masyarakat, dan Warga Banten, mitra dunia usaha/industri, dan Perbankan, Keluarga Besar Untirta dan Ikatan Alumni Untirta. (Dzh)