Bahkan menurut Affandi, pemerintah saat ini tidak hanya berlindung di balik Pancasila dan demokrasi saja, namun juga berlindung di balik kata hoaks. Seperti pada saat tersebarnya telegram Polri mengenai pembubaran dan pelarangan terhadap aktivitas 6 organisasi, termasuk FPI.
“Narasi yang dibangun oleh rezim adalah hoaks dan hoaks. Nyatanya hal tersebut terbukti saat ini. Seharusnya jika memang telegram tersebut bocor, ya akui saja. Jangan sampai masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah karena selalu berlindung di balik kata hoaks,” tegasnya.
Ia pun menuntut agar rezim
Jokowi-Amin dapat menghentikan tindakan-tindakan otoriter dan represif terhadap kelompok oposisi pemerintah. Dengan demikian, iklim demokrasi di Indonesia dapat kembali membaik.
“Kami menuntut agar rezim dapat menghentikan dagelan otoriter ini. Sebab jika tidak, siapa lagi yang akan menjadi korban pembubaran ketika dianggap sebagai pihak yang kontraproduktif terhadap kepentingan penguasa?,” tandasnya. (RED)