Kabar

Ayah Telah Lelap dalam Peluk Semeru, Anak ini Tetap Tegar Menunggu

Published

on

LUMAJANG, suarahimpunan.com – Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar dan hujan abu vulkanik di 21 desa terdekat. Peristiwa pilu yang terjadi pada Sabtu (4/12) lalu mengakibatkan banyaknya korban jiwa dan juga kerugian secara materil yang tertimbun abu vulkanik.

Dilansir dari laman Instagram @actforhumanity dan laman website indonesiadermawan.id, Alfianah, seorang gadis berumur 10 tahun harus kehilangan ayah tercintanya. Ayahnya bekerja sebagai penjaga portal di jalan lalu lalang truck pengangkut pasir, di jalur Curah Kobokan yang merupakan akses utama bagi penambang pasir.

Sekitar pukul 15.00 WIB, Semeru erupsi. Hujan abu dan lahar mengalir di jalur Curah Kobokan, dimana Pak Samsul Arifin ayah dari Alfianah tengah bekerja. Mendengar hal itu, Marhamah ibu dari Alfianah, pun segera menelpon sang suami agar lekas pulang, karena letusan mulai terdengar keras saat itu. Abu vulkanik pun mulai mengguyur beberapa desa di Lereng Semeru, termasuk jalur Curah Kobokan.

Pencarian pun terus dilakukan, Alfianah selalu menangis sejak kejadian itu, membaca surat Yasin setiap ba’da maghrib. Bahkan, Alfianah dan sang Ibunda pergi ke jalur Curah Kobokan untuk berdo’a sambil mencari Samsul Arifin sang ayah agar segera ditemukan. Namun hingga hari ke-7 pencarian, belum ada tanda-tanda keberadan Pak Samsul Arifin.

Baca Juga:  Badko Jabagbar Tuntut Ahmad Latupono Berhenti Main PB HMI MPO-an, Affandi Diminta Bertindak Tegas

Seperti halnya Alfianah, tetesan air mata selalu tercucur di wajah Dirga Alfiansyah. Anak yang baru berusia 2 tahun ini selalu menatap ke arah jendela, menanti kepulangan sang ayah, Didik Aprianto yang sempat hilang pasca-erupsi. Takdir-Nya berkehendak bahwa sang ayah takkan pernah kembali dalam nafas yang masih berhembus. Jasad sang ayah ditemukan pada hari Selasa (7/12) dalam keadaan tertimbun lahar Semeru.

Meskipun jasad sang ayah, Didik Aprianto sudah ditemukan, sang anak masih tetap menatap arah jendela berharap ayahnya akan kembali pulang kepelukanya.

Baik Alfianah maupun Dirga hanyalah segelintir anak yang mendadak menjadi yatim akibat erupsi Semeru. Entah bagaimana mereka akan menjalani hidup setelahnya.

Baca Juga:  Indonesia Dilanda Berbagai Bencana Alam, Ketum PB HMI MPO Ajak Kader Aktif Terlibat Aksi Sosial

Mereka memiliki cita-cita besar di masa yang akan datang namun kini segalanya terasa suram. Ibunda mereka mendadak menjadi tulang punggung keluarga satu-satunya, dengan kondisi finansial serba terbatas, ditambah lagi modal usaha milik keluarga seperti ternak dan sawah musnah diterjang lahar.

Sobat suarahimpunan mari bantu kuatkan bahu anak yatim yang terdampak erupsi Semeru.
Donasi untuk Yatim Semeru bisa disalurkan melalui penggalangan dana Indonesia Dermawan. Klik tautan berikut untuk berdonasi https://indonesiadermawan.id/YatimSemeru

Atau bisa melakukan donasi melalui penggalangan dana kami yang juga berkolaborasi dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) ke rekening 1133246764 (BNI/AN Irkham Magfuri Jamas) konfirmasi melalui +62 838-4116-7057 (Ega Mahendra).

Rasulullah SAW bersabda: “Orang-orang memelihara anak yatim diantara umat muslimin/muslimah memberikan mereka makan dan minum. Pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, terkecuali mereka melalukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas).

(ara)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lagi Trending