Hari dan Tino pun diputuskan sekadar
isolasi mandiri di TMR, dengan monitoring yang ketat dari tim dokter hewan yang ada.
“Hari dan Tino tidak bisa dikirim ke Wisma Atlet, tapi harus melakukan isoman dan dirawat serta dimonitor dengan ketat oleh para dokter hewan terbaik di
Ragunan,” ujarnya.
Namun, berbeda halnya dengan masyarakat luas, agaknya Hari dan Tino lebih beruntung. Pasalnya segala bentuk kebutuhan hidup saat
isolasi dan proses penyembuhan, difasilitasi penuh oleh
Pemerintah DKI Jakarta.
“Dua warga DKI, Hari dan Tino terpapar Covid. Tidak ada pilihan. Mereka harus
isolasi. Diputuskan untuk
isolasi mandiri di tempat tinggalnya. Pasokan makanan dan obat dicukupi selama
isolasi dan proses penyembuhan,” tutur Gubernur DKI Jakarta itu.
Kini, kondisi Hari dan Tino sudah berangsur membaik semenjak dinyatakan positif SARS-CoV-2 pada 15 Juli lalu.
“Alhamdulillah, Hari dan Tino kini berangsur pulih dan sudah tampak aktif,” ujarnya.
Kendati demikian,
Taman Margasatwa Ragunan belum bisa dibuka, mengingat kondisi saat ini masih dalam pelaksanaan PPKM level 4.
“Walaupun demikian, karena Jakarta masih berada dalam situasi PPKM Level 4, maka TMR belum bisa dibuka untuk publik. Jadi Hari dan Tino tidak harus buru-buru kembali WFO, dan punya waktu untuk menyehatkan diri sepenuhnya,” pungkasnya.
(IMJ)