SERANG, BANPOS – BPH
Imadiklus Untirta menggelar riset berkaitan dengan efektivitas libur sekolah dalam penerapan social distancing oleh Pemerintah. Mengambil sebanyak 458 responden dari kalangan pelajar se
Provinsi Banten, Imadiklus menyebut bahwa hampir sebagaian besar responden mengetahui arti dari social distancing.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua BPH
Imadiklus Untirta, Angga. Riset tersebut memuat bagaimana sikap masyarakat
Provinsi Banten khususnya pelajar dan mahasiswa dalam memandang salah satu ketetapan pemerintah dengan memberlakukan social distancing, dalam rangka memutus rantai penyebaran virus korona(Covid-19) dan pemahaman masyaarakat terkait bahayanya virus tersebut.
Dalam risetnya yang dilakukan secara daring ini, memuat bahwa mahasiswa dan pelajar percaya bahwa virus covid-19 dapat menular dengan mudah serta berbahaya. Pada tingkatan kuliah dan kelas apapun, lebih banyak yang menyatakan percaya bahwa virus covid-19 ini dapat menular dengan mudah.
“Angka statistik yang diperoleh beragam, namun cenderung tinggi dengan nilai lebih dari 80 persen,” ungkap Angga.
Disebutkan, sebagian besar dari responden tidak pernah menyebarkan informasi tentang pencegahan, penularan dan dampak dari virus covid-19. Terbukti secara jenis kelamin, antara laki-laki dan perempuan hampir sebagaian besar tidak pernah membagikan informasi terkait pencegahan, penularan, dan dampak dari virus covid-19 dengan hasil di atas 50 persen.
“Sebagian besar dari mereka belum pernah memeriksa
kesehatan. Secara Domisili, hampir sebagian belum memeriksa
kesehatan, dibuktikan dengan hasil yang beragam di setiap daerah di
provinsi Banten. Semua hasilnya diatas 50 persen,” tuturnya.