Serang, suarahimpunan.com – Praktek prostitusi di
Kota Serang seakan-akan sulit untuk diselesaikan. Pasalnya, pelaku prostitusi tak pernah keabisan akal untuk mengelabui petugas, saat menjalankan praktek tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Plt. Kepala Satpol PP
Kota Serang, Tb. Yassin. Ia mengatakan bahwa saat ini para pelaku praktek prostitusi, melakukan modus kegiatannya dengan cara melakukan drama.
“Jadi mereka ini biasanya yang mangkal di Alun-alun maupun di Kepandean. Mereka mangkal di atas motor, dan mengaku bahwa mereka sedang menunggu suaminya,” ujar Yassin saat diwawancara oleh awak media, Senin (29/7).
Dalih tersebut, kata Yassin, sering diucapkan oleh mereka yang terjaring razia oleh Satpol PP
Kota Serang. Selain itu, Yassin menuturkan bahwa para pelaku saat ini, sudah tidak menggunakan pakaian, selayaknya orang yang bekerja dalam dunia tersebut.
“Jadi mereka ini sekarang beroperasi menggunakan pakaian yang bisa dikatakan Syariah. Pakai kerudung, pakai gamis, tapi ya kerjanya seperti itu. Makanya sekarang ramai dibicarakan namanya Dongdot (digendong dan disedot) Syariah,” ungkapnya tertawa.
Mereka, lanjut Yassin, sangat sulit untuk ditertibkan. Pasalnya, tingkat kesigapan mereka dalam mengantisipasi adanya razia, sangatlah tinggi.
“Jadi mereka tuh kalau liat ada mobil patroli aja, langsung kabur. Padahal, kami cuma sekedar lewat. Tapi ya itu, karena mereka semua sigap, langsung saja lari,” ucapnya.
Yassin mengaku bahwa para pelaku prostitusi berbalut syariah tersebut, rata-rata berumur dibawah 30 tahun. Ia juga mengatakan bahwa mayoritas, berasal dari luar Kota Serang.