Serang, suarahimpunan.com –
Kota Serang di setiap tahunnya mengalami peningkatan kecelakaan lalu lintas, bahkan di bulan Mei tercatat setidaknya terdapat 119 kasus menjelang triwulan 2 tahun 2019 ini. Pada tahun 2018 mengalami peningkatan 11,1 persen jumlah kecelakaan dari tahun sebelumnya yang pada awalnya tercatat sebesar 278 kecelakaan menjadi 309 kecelakaan.
Dalam kurun waktu 2017 s.d 2019, lokasi yang sering mengalami kecelakaan berada di jalan nasional yang merupakan kewenangan dari pemerintah pusat. Berdasarkan jumlah korban terbanyak, jl. Raya Serang-Cilegon menjadi peringkat pertama dengan total korban sebanyak 169 dengan poin 621
“Jadi jalan yang paling rawan kecelakaan adalah jalan Serang-Cilegon, dari arah Taman Kopassus hingga Kramat Watu”, ujar Kasat Lantas Serang
Kota AKP Ali Rahmat (27/6).
Sedangkan untuk peringkat kedua menjadi lokasi rawan kecelakaan adalah jalan raya Palka dengan jumlah poin yang ditetapkan oleh kepolisian sebesar 364 dan jumlah korban sebanyak 107 jiwa. Dan untuk urutan ketiga adalah jalan raya Serang-Jakarta dengan poin 197 dan korban sebesar 71 orang.
AKP Ali menjelaskan, kecelakaan yang terjadi seringnya disebabkan oleh
human error, seperti pengendara yang menyalip melalui kiri atau bahu jalan, kemudian gagal menyalip kendaraan, sehingga menyebabkan kecelakaan.
“Kebanyakan kasus kecelakaan dikarenakan
human error, jadi seperti pengendara yang menyalip melalui kiri atau bahu jalan, kemudian gagal menyalip kendaraan, sehingga menyebabkan kecelakaan,” ungkapnya.
Selain itu ia pun juga menuturkan terdapat penyebab lain dari kecelakaan tersebut seperti kondisi jalan yang bergelombang, minimnya penerangan jalan, kemudian tidak adanya pembatas jalan dan rambu-rambu lalu lintas turut serta menjadi penyebab kecelakaan.