Serang, suarahimpunan.com – Dalam rangka meminimalisir polusi udara dan polusi suara, Pendidikan Teknik Mesin (PTM) Untirta saat ini tengah mengembangkan purwarupa mobil listrik hasil ciptaan mahasiswanya.
Mobil yang saat ini sudah memasuki tahap rangka utamanya tersebut, diharapkan mampu menjadi solusi alternatif, dalam mengurangi penggunaan bahan bakar fosil pada moda transportasi.
Kepala jurusan PTM Untirta, Mohammad Fawaid, mengatakan bahwa mobil listrik tersebut dikerjakan oleh tim yang telah dibentuk oleh pihaknya.
“Jadi mobil listrik ini dibuat oleh tim mobil listrik Pendidikan Vokasional Teknik Mesin, yang kami namakan sebagai Banten Kaibon,” ujarnya kepada Kru LAPMI Serang, Jumat (12/7).
Ia menceritakan bahwa awal mula pembuatan mobil listrik ini, berasal dari mahasiswanya yang sedang melaksanakan tugas akhir skripsi. Mereka, lanjutnya, membuat projek mengenai mobil listrik.
“Meninjau hal tersebut, jurusan Pendidikan Vokasional Teknik Mesin mendukung rencana pengembangan mobil listrik, dengan menyiapkan tim khusus dari dosen untuk mendampingi proses pembuatan mobil listrik tersebut,” jelasnya.
Ia mengaku bahwa meskipun pembuatan mobil listrik tersebut masih belum selesai, namun terdapat banyak sekali keuntungan dalam penggunaam mobil listrik.
“Diantaranya yaitu High power density sehingga dapat melakukan percepatan dan perlambatan dengan cepat, tingkat efisiensi tinggi, usia pakai Brushless DC motor lebih tahan lama, tidak menimbulkan suara bising, dan tidak menimbulkan gas buang,” ujarnya.
Dosen pendamping tim Banten Kaibon, Sulaeman Deni Ramdani, mengatakan bahwa biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan mobil listrik ini, berkisar senilai Rp35 juta.
“Sedangkan jarak tempuh yang direncanakan pada mobil listrik ini yaitu 120 km, dengan kecepatan 70km/jam,” tuturnya.
Menurutnya, dalam pengembangan mobil listrik ini, pihaknya masih terkendala dengan anggaran yang terbatas. Karena saat ini, mobil yang sedang dibuat masih merupakan purwarupa, sehingga dibutuhkan beberapa pengembangan lain.
“Untuk pengembangan pada mobil listrik ini masih memerlukan banyak biaya khususnya pengembangan sistem penggerak, sumber tenaga, chasis, serta bodi kendaraan,” ujarnya.
Sementara itu, Mahasiswa anggota tim Banten Kaibon, Ridwan Nuhalim, menuturkan bahwa ia dan teman-temannya menginginkan mobil listrik yang mereka gagas, dapat memiliki spesifikasi yang ideal.
“Tetapi memang ada beberapa faktor yang masih menjadi kendala, khususnya pendanaan keuangan untuk pengembangan mobil listrik agar sesuai dengan kebutuhan spesifikasi yang ideal,” tandasnya. (Dzh)