Serang, suarahimpunan.com – Pendapatan dari penjualan pakaian yang diperkirakan akan mengalami kenaikan signifikan menjelang Idul Fitri 1440 H, tidak sesuai dengan harapan. Pasalnya, pendapatan tahun ini tidak seperti Ramadan tahun lalu. Bahkan jauh di luar perkiraan para pedagang yang berjualan di sekitar Stadion Maulana Yusuf, Serang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Tia, salah satu pedagang pakaian anak, di pasar Ramadhan Stadion MY. Menurutnya, pendapatan pada tahun ini cenderung menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Tahun ini istilahnya mah Zonk mas saya,” ungkapnya kepada Kru LAPMI Serang , Senin (3/6).
Bahkan menurut Tia, dirinya menjual barang dagangannya dengan harga yang hampir sama dengan nilai modalnya. Dia mengaku tidak memikirkan keuntungan yang besar, asalkan habis terjual.
“Saya ambil untungnya kecil, hampir seharga modal. Yang penting bisa buat lebaran lah,” katanya.
Biaya yang ia keluarkan untuk dapat berdagang pun, lanjut Tia, menjadi beban tersendiri bagi dirinya. Karena, biaya tersebut cukup besar.
“Kurang lebih Rp1.750.000,00 saya keluar duit biar bisa dagang. Rp.1.500.000,00 buat sewa tenda, Rp.200.000,00 buat bayar listrik, dan setiap harinya itu bayar kebersihan ke (Dinas) Lingkungan Hidup Rp.5.000,00. Bayar ke panitia,” terangnya.
Ia pun berharap, barang dagangannya dapat segera habis sebelum Lebaran tiba. Meskipun dikatakan tidak mendapatkan keuntungan yang besar.
“Ya semoga cepat habis mas, biar ada uang buat Lebaran,” katanya.
Senada diungkapkan oleh Ajid, pedagang pakaian Muslim pria. Ia mengatakan bahwa penjualan tahun ini sedikit peningkatannya. Bahkan cenderung biasa seperti hari-hari lainnya, jauh sebelum lebaran.
“Biasa aja, kayak hari-hari biasa. Kalaupun ada kenaikan, hanya 10 sampai 20 persen saja,” ujarnya.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, lanjut Ajid, penjualan pada tahun ini paling kecil peningkatannya.
“Kalau dibandingkan mah beda banget dengan tahun lalu, tahun ini biasa saja,” ujarnya. (Muf/Dzh)