Sehingga melalui aksi ini, lanjut Martin, juga sebagai bentuk penyadaran kepada pihak aparat Kepolisian maupun TNI, agar dalam menjalankan tugasnya dapat berlandaskan aturan yang berlaku.
“TNI dan Polri yang katanya kuat bersama rakyat, seharusnya mengikuti kode etik dan aturan yang berlaku dalam tugasnya. Inilah yang kami ingatkan melalui aksi ini,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa
Papua yang mengikuti aksi, Oskar Klouw, mengatakan bahwa dirinya sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan TNI. Menurutnya, Kepolisian seharusnya mencari tahu kebenaran, apakah benar mahasiswa
Papua melakukan pengerusakan terhadap bendera merah putih.
“Sangat disayangkan, semoga kedepannya jangan terjadi lagi. Karena seharusnya, dalam menanggapi sesuatu, pihak Kepolisian dapat mencari kebenaran dibalik kejadian tersebut. Ternyata kan tidak benar mahasiswa
Papua melakukan pengerusakan,” katanya seusai melakukan orasi.
Ia pun menginginkan kejadian yang terjadi kemarin, tidak merusak keutuhan dan kesatuan dari NKRI. Menurutnya, masyarakat Indonesia saat ini, seharusnya lebih berfokus untuk bagaimana memajukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Papua.
“Kita ingin Indonesia bersatu, tetap utuh dan rukun. Agar kita bisa berfokus untuk memajukan SDM, terutama yang ada di Papua,” tandasnya. (DZH)