Serang,
suarahimpunan.com – Menjelang agenda sidang Triwulan II BEM KBM
Untirta, beredar desas desus bahwa akan terjadi pencabutan mandat Presiden Mahasiswa (Presma), oleh beberapa pihak. Hal ini disampaikan oleh salah satu mahasiswa FKIP
Untirta yang tidak mau disebutkan namanya.
“Sebenarnya ini sedang kami rencanakan, agar nanti di Triwulan II kami bisa menyatakan sikap untuk mencabut mandat Presma,” ujarnya yang juga merupakan anggota salah satu organisasi eksternal, Rabu (30/10).
Ia mengatakan, saat ini pihaknya sedang mencoba membangun konsolidasi dengan beberapa pimpinan BEM Fakultas, supaya agenda yang ingin dilaksanakan dapat tercapai.
“Tentu BEM Fakultas punya hak untuk menyatakan sikap seperti itu. Karena memang mereka juga merupakan lembaga yang punya hak untuk bersuara,” tuturnya.
Menurutnya, tindakan ini merupakan bentuk kekecewaan atas mandeknya gerakan dari Presma
Untirta. Sehingga, ia mengaku bahwa tindakan yang akan dilakukannya sangat tepat.
“Lagi-lagi ini merupakan bentuk kekecewaan kami. Karena bisa dilihat, BEM Untirta saat ini terkesan hanyalah lembaga elit yang mengatasnamakan massa mahasiswa Untirta,” katanya.
“Dari gagalnya pelaksanaan ospek sampai kepada mandeknya gerakan BEM Untirta. Ini membuktikan bahwasanya Presma sudah gagal dalam memimpin,” lanjutnya.
Sementara itu, Kru
LAPMI Serang mencoba untuk melakukan konfirmasi kepada seluruh pimpinan BEM Fakultas Untirta.
Namun, Kru
LAPMI Serang hanya berhasil mendapatkan tanggapan dari Ketua BEM FKIP Untirta, Ahmad Fauzan.
“Mengenai wacana cabut mandat Presma, sudah lama dibicarakan. Ini dimulai dari pasca Ospek dan aksi nasional, yang akhirnya menguatkan opini tersebut,” ujarnya melalui aplikasi Whatsapp.