MEDAN, suarahimpunan.com – Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Medan periode 2022-2023 M/1444-1445 H resmi dilantik oleh Ketua Umum PB HMI MPO, Affandi Ismail Hasan, pada Sabtu (27/8).
Pelantikan yang dilangsungkan di Asrama Haji, Medan Sumatera Utara, ini dirangkaikan dengan dialog publik yang mengangkat tema ‘Gerakan Mahasiswa dalam Melawan Oligarki‘.
Dialog publik turut dihadiri oleh beberapa tokoh nasional yakni Tamsil Linrung selaku Wakil Ketua MPR RI, Eggi Sudjana selaku Ketua Umum PB HMI MPO pertama periode 1986-1988, Refly Harun, Faisal Riza, dan Dadang Darmawan.
Ketua Umum PB HMI MPO, Affandi Ismail Hasan, dalam kata sambutannya sedikit menyinggung tentang dinamika yang terjadi pada HMI Cabang Medan. Ia berharap dinamika ini tidak terjadi lagi ke depannya, serta dapat fokus dalam menjalankan perkaderan dan pergerakan.
“Dinamika yang tejadi di Cabang Medan ini harus sampai disini saja, kita harap ke depannya tidak lagi, walaupun kita tidak mendominasi dalam kapasitas, tetapi HMI MPO selalu dikenal dan mendominasi lewat keintelaktualannya,” ujarnya.
Affandi juga menekankan agar kader HMI selalu mengasah intelektualnya, agar dapat membuahkan pemikiran baru yang luar biasa.
“Oleh karena itu, sebagai kader HMI kita harus selalu mengasah dan memperkuat intelektual dan pemikiran kita, inilah yang seharusnya dilakukan hingga kelak buah dari pemikiran-pemikiran itulah yang dapat memberikan kebaikan bagi bangsa ini,” sambungnya.
Ketua Umum HMI MPO Cabang Medan, Rizki Fadilla Hasibuan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa HMI harus terus berjalan dengan mengamalkan Khittah Perjuangan yang menjadi landasan berpikir kader HMI dalam mencapai tujuannya.
“HMI adalah organisasi perjuangan, dari perjuangannya banyak melahirkan tokoh-tokoh hebat yang diakui bangsa. Maka kader HMI harus bisa belajar dari tokoh-tokoh ini yang terus mengamalkan Khittah Perjuangan HMI untuk ummat, bangsa dan negara,” ungkapnya.
Wakil Ketua MPR RI, Tamsil Linrung, yang juga merupakan alumni HMI dalam dialog publik menyampaikan bahwa ia sangat mendukung pergerakan dan perlawanan HMI MPO kepada oligarki dan siap membawa HMI MPO ke kancah nasional.
“Kita siap mengibarkan bendera HMI MPO di nasional asal kita semua kongkrit, dilihat dari tema pelantikan hari ini kita sudah kongkrit. Melawan oligarki adalah suatu bentuk kanan enemy yang harus kita sasarkan jadi perlawanan kita,” ungkapnya.
Selanjutnya demisioner Ketua Umum PB HMI MPO periode 1986-1988, Eggi Sudjana, dalam penyampaian materi menegaskan bahwa pergerakan perlawanan harus penuh kenyataan, tidak hanya sembarangan tetapi harus memahami apa yang kita lawan.
“Tiga yang harus kita lakukan untuk mewujudkan perlawanan oligarki adalah yang pertama melihat dan menganalisis sumber daya apa yang menjadi sasaran oligarki, kedua mencari data yang kongkrit dan ketiga melakukan pergerakan,” jelasnya.
Selanjutnya diskusi tersebut dilanjut oleh Dadang Darmawan yang menekankan bahwa untuk melakukan pergerakan perlawanan oligarki, gerakan mahasiswa harus punya pondasi dan ikatan yang kuat.
“Tiga tahapan untuk memperkuat pondasi dalam gerakan mahasiswa ialah punya kemandirian, persatuan yang kuat, selanjutnya akhlak atau nilai maupun keimanan,” tandasnya. (RED)