JAKARTA, suarahimpunan.com – Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) kembali menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM di depan gedung DPR RI, Selasa (6/9).
Massa aksi melakukan long march dari Stasiun Palmerah dengan membawa spanduk bertuliskan ‘TOLAK KENAIKAN BBM #HMIMPO‘ dan diiringi satu mobil komando. Aksi dilakukan sejak pukul 12.30 WIB dan berakhir pada pukul 17.30 WIB.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi yang merupakan Ketua Umum HMI MPO Cabang Jakarta, Yasri Nurdin, mengungkap bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi sudah pasti akan memberikan dampak buruk terhadap masyarakat di seluruh Indonesia.
“Masyarakat belum tentu mampu dengan kenaikan BBM tersebut, sehingga pemerintah patutnya mempertimbangkan sebesar-besarnya dalam mengambil sebuah kebijakan tersebut,” ujarnya.
Yasri pun memaparkan bahwa situasi Indonesia saat ini masih dalam tahap pemulihan ekonomi, karena dalam waktu dua tahun kebelakang Indonesia mengalami pandemi Covid-19. Ia pun meminta ketegasan dari Presiden RI untuk kembali meninjau kebijakan terkait kenaikan BBM.
“Pemerintah harus melihat dampak itu sendiri, karena ketika BBM itu naik secara langsung berdampak pada seluruh aspek, baik itu UMKM bahan pokok dan lain-lain. Dan juga kami menagih janji-janji Bapak Presiden bahwasanya akan tidak menaikkan harga BBM sampai akhir tahun, sehingga saya tekankan kepada pemerintah terkhususnya Bapak Presiden RI untuk konsisten dengan statement itu sendiri,” katanya.
Yasri pun menilai bahwa pernyataan pemerintah terkait pemulihan ekonomi nasional tidak selaras dengan kenyataan yang ada.
“Pemerintah mengatakan bahwa sedang fokus pada agenda pemulihan ekonomi nasional, tetapi itu hanya sebuah pencitraan publik. Realitasnya apa? BBM naik rakyat tercekik, hal ini menandakan bahwa ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Sehingga kami menuntut keras kepada pemerintah agar segara menurunkan harga BBM,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum HMI MPO Cabang Serang, Irkham Magfuri Jamas, dalam orasinya mengungkap bahwa harga minyak dunia saat ini sedang mengalami penurunan.
“Membuat framing pada media bahwasanya harga minyak hari ini di dunia itu mengalami kenaikan, tapi pada faktanya justru pada detik ini harga minyak dunia mengalami penurunan. Lantas ada apa gerangan? Kok bisa-bisanya harga minyak dunia turun, tapi harga BBM di Indonesia naik,” ungkapnya.
Irkham pun menuturkan bahwa penolakan kenaikan harga BBM ini datang dari berbagai elemen masyarakat. Dan menurutnya dampak kebijakan pengurangan subsidi BBM terbukti menyusahkan dan menyengsarakan masyarakat.
“Banyak aspirasi dan keluhan berdatangan, yang mana mereka mendukung kita untuk pergi ke Senayan menghadap kepada pimpinan daerah atau wakil rakyat di daerah. Maka kami tegaskan pada wakil kita, wakil rakyat di DPR RI untuk kemudian menyuarakan aspirasi ini, bahwasanya kami mahasiswa, masyarakat Indonesia, buruh dan pengusaha-pengusaha, tegas dalam lubuk hati terdalam menolak kenaikan BBM,” tegasnya.
Aksi yang berlangsung selama lima jam ini berlangsung damai, dan mendapat dukungan dari pihak DPR RI. Massa aksi disambangi oleh Anggota DPR RI dari fraksi PKS, yakni Mulyanto, Nurhasan Zaidi, dan Diah Nurwitasari.
Anggota DPR RI fraksi PKS, Mulyanto, dari atas mobil komando mengatakan bahwa pihaknya walk out dari rapat paripurna setelah menyatakan penolakan atas kenaikan harga BBM.
“Kami baru rapat paripurna, hadir pemerintah. Apa sikap PKS? Kami baru saja menyatakan PKS menolak kenaikan BBM. Bukan itu saja, PKS bahkan walk out dari forum paripurna dan langsung ke sini,” ujarnya.
Sementara itu, Diah Nurwitasari, mengatakan bahwa fraksi PKS berkomitmen untuk mengawal aspirasi yang disampaikan oleh massa aksi.
“Kita masih punya kondisi-kondisi darurat kesehatan, masyarakat masih terseok-seok, tapi kebijakan pemerintah seolah-olah tidak mau mendengar jeritan rakyatnya. Kami fraksi PKS berkomitmen untuk terus mengawal aspirasi teman-teman mahasiswa, aspirasi rakyat Indonesia untuk terus kami suarakan di DPR ini, do’akan kami istiqomah dan do’akan perjuangan kami berhasil,” tandasnya. (RED)