Pandeglang, Suarahimpunan.com – Kelompok 28 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik gelombang dua Untirta bagi-bagi salad sayur kepada warga Desa Pasirpeuteuy, Kecamatan Cadasari, Pandeglang, usai menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dan pengolahan menu sehat, pada Sabtu (22/7) lalu.
Stunting merupakan salah satu gangguan pertumbuhan yang dapat terjadi pada anak. Kondisi ini menyebabkan anak memiliki perawakan pendek apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Acara tersebut menghadirkan pemateri seorang mahasiswa kesehatan sekaligus seorang aktivis lingkungan, Utis Sanjaya.
Dalam pemaparannya, ia menyampaikan tentang bagaimana cara pencegahan stunting sejak 1000 hari pertama kehidupan sang buah hati yaitu dimulai dari anak usia nol sampai dua tahun.
“Pencegahan stunting dapat dicegah dengan memenuhi kebutuhan gizi saat hamil karena kebutuhan gizi saat hamil sangat mempengaruhi tumbuh kembang bayi. Selanjutnya bisa dilakukan dengan memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia enam bulan,” terangnya.
“Pemberian ASI pada bayi selama enam bulan sangatlah penting, karena pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat tercapai secara maksimal. Selain itu pemberian ASI eksklusif selama enam bulan juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi,” tambah Sanjaya.
Selain asi, pemberian MP-ASI juga sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang si kecil. MP-ASI dapat berasal dari bahan lokal rumahan yang berkualitas.
“Kalau anak ibu sudah tidak minum ASI, maka seharusnya si kecil mendapatkan makanan pengganti ASI atau MP-ASI. Karena jika tidak, maka anak akan rentan sakit dan terganggu tumbuh kembangnya karena kekurangan nutrisi dan kekurangan gizi,” tuturnya.