MAKASSAR, suarahimpunan.com – Sejumlah organisasi mahasiswa (Ormawa) yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Miskin Kota menggelar aksi demonstrasi di simpang tiga Jln. AP Pettarani dan Jln. Sultan Alauddin, Makassar pada Kamis (7/4).
Demonstrasi ini juga sempat mengalami bentrokan antara massa aksi dengan aparat keamanan, yang mengakibatkan korban lebam dan juga kerusakan perangkat aksi.
Spanduk bertuliskan ‘DPR RI HILANG FUNGSI. NEGARA KACAU BALAU. TURUNKAN KETUA DPR RI‘ dan ‘Stop Pelanggaran HAM. Kembalikan Tanah Rakyat. DPR RI Jadi Boneka Negara. Jokowi 3 Periode adalah Bulshit‘ pun turut mewarnai barisan massa aksi.
Aksi yang digelar pada pukul 14.00 hingga 18.00 WITA ini membawa beberapa tuntutan, di antaranya adalah penolakan perpanjangan masa jabatan Presiden, menolak penundaan pemilihan umum (Pemilu) 2024, dan juga mendesak Ketua DPR RI, Puan Maharani, dapat mundur dari jabatannya.
Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM FT) Universitas Islam Makassar (UIM), Taufiqurrohman, mengatakan bahwa bentrokan terjadi saat aparat keamanan membubarkan massa aksi secara paksa, yang menyebabkan salah satu massa aksi mendapat pukulan.
“Awalnya, aparat yang mengawal jalannya massa aksi membubarkan dengan paksa aksi yang berlangsung tertib. Tapi, dikarenakan aksi belum selesai sesuai dengan aturan waktu dan surat yang masuk ke kepolisian, akhirnya aparat berlaku represif yang berakibat pada pemukulan salah satu massa aksi,” ujarnya.
Taufiq juga menuturkan bahwa selain tindakan terhadap massa aksi, kerusakan perangkat juga diterima oleh pihaknya.
“Beberapa perangkat aksi juga dirusak oleh aparat, seperti alat pengeras suara,” ungkapnya.