KENDARI, suarahimpunan.com – Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Kendari melaksanakan kegiatan Intermediate Training (LK II) dan Senior Course Tingkat Nasional yang dilangsungkan sejak tanggal 25 Februari hingga 4 Maret 2023.
Kegiatan LK II dan Senior Course Tingkat Nasional ini mengusung tema ‘HMI Episentrum Resolusi Demokrasi Kita. Agenda seremonial pembukaan kegiatan dilangsungkan di Gedung Kwarda Sulawesi Tenggara, Sabtu (25/2).
Ketua Panitia Pelaksana, Rasman, dalam laporannya mengungkap bahwa peserta LK II dan SC Tingkat Nasional ini berjumlah 15 orang.
“Jumlah peserta berjumlah 15 orang, pendanaan yang diperoleh dari usaha panitia yang bersifat halal dan tidak mengikat. Ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh elemen yang telah terlibat dari alumni, panitia, pengurus cabang, KPC, dan pengurus komisariat,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Umum HMI MPO Cabang Kendari, La Ode Andi, menjelaskan bahwa tema kegiatan yang diusung terinspirasi dari pemikiran Mohammad Hatta.
“Modal kegiatan yang terlaksana ini yaitu yakin usaha sampai. Tema kegiatan ini diangkat dari pemikiran Bapak Proklamator Drs. Moh. Hatta.
Bertolak belakang dari fenomena salah satunya yaitu money politik dan cost politik yang menjadi problem di setiap kontestasi pesta demokrasi. Harapannya dari kegiatan ini lahir kader-kader yang akan menjadi agen demokrasi di setiap daerah asalnya masing-masing,” jelasnya.
Kegiatan ini dibuka oleh Presidium Majelis Wilayah Korps Alumni HMI Sulawesi Tenggara (MW KAHMI Sultra), Nur Arafah. Dalam sambutannya, ia menuturkan bahwa perkaderan merupakan jantung kehidupan organisasi.
“Tolak ukur organisasi HMI itu hidup terletak di kegiatan yakni perkaderan, salah satunya dalam bentuk Intermediate Training. Karena melalui kegiatan ini lah proses regenerasi kader terjadi secara terus menerus,” jelasnya.
Arafah juga menegaskan bahwa kader HMI harus memiliki pemikiran yang berbeda dari mahasiswa pada umumnya.
“Kader harus memiliki mindset yang berbeda dari mahasiswa lain. Seperti misalnya bagaimana melihat sebuah kesulitan itu sebagai sebuah tantangan. Dengan bermodal yakin usaha sampai, maka segala tantangan yang dihadapi dapat diselesaikan oleh kader HMI,” imbuhnya.
Arafah juga berharap kader HMI dapat menjadi bagian dari pilar kebangsaan yang turut andil dalam proses demokrasi yang bersih dan sehat.
“Berbicara soal tantangan saat ini, HMI seringkali menghadapi dinamika internal dan eksternal. Dinamika eksternal saat ini yakni berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Tantangan yang akan dihadapi oleh HMI di tahun politik sekarang ini yaitu bagaimana mewujudkan proses demokrasi yang sehat. Maka harapan nya melalui kegiatan ini kader HMI nanti bisa menjadi bagian dari pilar kebangsaan yang konsen mewujudkan proses demokrasi yang bersih dan sehat,” tandasnya. (RED)