Society 5.0 merupakan sebuah konsep dimana kehidupan manusia dipermudah dengan adanya teknologi, kemudian teknologi inilah bagian dari manusia itu sendiri.
Saat ini yang menjadi perhatian serius adalah bagaimana peran para pendidik khususnya di lingkup madrasah yang berperan mencetak peserta didik agar mampu bersaing di era smart Society 5.0.
Tentunya hal ini menjadi tantangan serius yang harus dihadapi oleh setiap madrasah-madrasah. Sebab dituntut untuk menciptakan manusia yang mampu menyelesaikan berbagai masalah melalui pemanfaatan sejumlah inovasi teknologi yang muncul di era Revolusi Industri 4.0 sebagai wujud peningkatan kualitas hidup.
Sehingga dalam hal ini jangan sampai mengakibatkan madrasah terombang-ambing oleh derasnya arus teknologi dan ketidakmampuan untuk bersaing.
Founder Katalisator Pendidikan Indonesia, Khoirul Ulum, mengatakan bahwa seharusnya tantangan dalam Society 5.0 tersebut mampu menjadi dorongan untuk saling bersinergi dalam pemanfaatan secara bijak pada anggaran Pemerintah seperti dana BOS Majemuk Madrasah.
“Cobalah saling bersinergi dan manfaatkan anggaran dari pemerintah seperti dana BOS Majemuk Madrasah dengan bijak untuk kebutuhan oprasional dan meningkatkan mutu pendidikan madrasah agar mampu bersaing di era Society 5.0 tentunya. Jangan sampai disalah gunakan karna bisa berdampak buruk pada pendidikan kita,” tuturnya.
Dengan demikian, menurut Khoirul inovasi yang dapat dilakukan salah satunya adalah mentransformasikan pengetahuan digital dan keagamaan yang ada di madrasah, sehingga hal itu tidak menyingkirkan ciri khas madrasah itu sendiri.