Kabar

Pesantren Khusus Yatim Piatu Bertaraf Internasional Dibangun Gratis di Lebak

Published

on

LEBAK, suarahimpunan.com – Pesantren bertaraf internasional dibangun di Kecamatan Cileles Kabupaten Lebak, Provinsi . Pesantren yang akan dibangun dengan luas tanah 20 hektare ini memakan biaya sekitar Rp89 miliar.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), , menyebut bahwa pesantren ini diperuntukkan secara gratis bagi anak yatim piatu dari seluruh pulau di Indonesia.

“Pesantren ini nantinya menjadi gratis, dan akan menampung anak yatim piatu mulai dari Aceh sampai Papua,” kata di Lebak, Kamis (31/3).

Bahlil pun mengatakan bahwa pembangunan tahapan pertama yang bisa menampung sekitar 400 orang , dan menghabiskan dana sekitar Rp44 miliar ini ditargetkan selesai pada Desember mendatang.

Baca Juga:  Perubahan untuk Pendidikan Indonesia

“Kami menyiapkan untuk tahap pertama pesantren ini dapat menampung sebanyak 400 anak,” kata Bahlil.

Menurutnya, pembangunan pesantren berstandar Internasional itu bertujuan untuk dapat menciptakan yang berkualitas dan bermutu, sehingga dapat melahirkan para yang dapat menyiarkan agama islam sekaligus mencetak para ekonom juga .

Dalam pandangannya, selama ini kebanyakan pesantren hanya mencetak untuk pandai mengaji dan berceramah. Maka, pihaknya ingin mendesain pesantren yang nantinya para mampu menyiarkan Islam dengan cara berniaga.

“Sebagaimana Rasulullah bersama pengikutnya hijrah dari Mekkah ke Madinah, pertama kali melalui jalur ekonomi dengan membangun pasar, infrastruktur jalan dan masjid sebagai sentra komunikasi,” tuturnya.

Bahlil berharap lulusan di pesantren berstandar nasional ini nantinya dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.

Baca Juga:  ACT Banten Buka Peluang untuk Bekerja Sambil Tebar Kebaikan, Ini Syarat-Syaratnya

pesantren itu bukan kuantitas, tetapi lebih mengutamakan kualitas, karena berstandar internasional dan pengelolanya melibatkan Kasat Wapres Prof Iriani, dan Rektor IPB Prof Arif Satria. Kami inginnya anak-anak itu setelah SMA dapat disalurkan ke perguruan-perguruan tinggi ternama,” katanya.

Ia mengaku membangun pesantren itu bertujuan untuk memberikan kemudahan terhadap anak yatim piatu mendapatkan pendidikan. Sebab, pengalaman dirinya dulu ketika SMP di Papua sangat susah dalam segi keterjangkauan, yang harus berjalan kaki hingga menempuh perjalanan pulang pergi 8 KM. Pun ia berharap bibit unggul penerus bangsa bisa lahir dari pesantren tersebut.

Halaman SebelumnyaHalaman 1 dari 2 Halaman

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Lagi Trending