SERANG, suarahimpunan.com – Kota Serang dilanda banjir hebat setelah hujan ekstrem mengguyur Kota Serang semalaman.
Salah satu rumah kader HMI MPO Cabang Serang yang juga Sekretaris Umum HMI MPO Komisariat Untirta Ciwaru, Ririn Purnamasari, ikut terdampak.
Bahkan, berdasarkan pantauan langsung di lokasi kejadian, rumah yang dibangun menggunakan kayu tersebut rusak parah. Sebagian rumahnya pun ikut hanyut akibat derasnya aliran sungai Cibanten yang dekat dengan rumahnya.
Untuk diketahui, rumah Ririn memang berada di kampung Angsoka Jaya, Kota Serang, yang dilalui oleh kali Cibanten.
Kakak perempuan Ririn, Hadiroh, yang merupakan demisioner Bendahara Umum Komisariat Untirta Ciwaru, menceritakan kejadian yang digambarkan olehnya baru pertama kali terjadi selama ia tinggal di sana.
“Jam setengah 6 pagi belum banjir. Tapi tiba-tiba jam 6 itu langsung banjir dan masuk ke rumah dengan cepat,” ujarnya saat ditemui di salah satu lokasi pengungsian, Selasa (1/3).
Bahkan menurutnya, pukul 08.00 WIB banjir yang terjadi langsung setinggi pinggang orang dewasa. Ia bersama keluarganya pun bergegas langsung mengungsi dari rumahnya.
“Kita langsung mengungsi saat banjirnya sepinggang. Anak (berumur 7 bulan) saat digendong kakinya itu sudah tersentuh air banjir,” ungkapnya.
Hadiroh mengungkapkan, Ririn sempat mencoba mengamankan sejumlah barang berharga milik keluarganya. Namun ternyata, peningkatan debit air yang cepat membuat usaha itu menjadi sia-sia.
“Coba selamatin kayak ijazah dan lainnya. Tapi ternyata enggak bisa karena airnya cepat. Biasanya cuma tinggal naik-naikkan ke tempat tinggi, tapi ternyata airnya tinggi sekali,” tuturnya.
Ia mengatakan, banjir yang terjadi saat ini merupakan yang terparah. Karena, rumah dirinya pun rusak cukup berat pada saat hendak mengungsi.
“Rumah memang dari papan kayu materialnya. Saat itu sudah banyak yang rusak. Aliran airnya benar-benar deras,” katanya.
Sekitar pukul 09.00 WIB, hampir setengah rumahnya sudah tenggelam. Dari pengakuan warga yang bertahan di sana, sebagian rumahnya telah hancur.
“Kusen dan lainnya sudah rusak,” ucapnya sedih.
(RED)