SERANG, suarahimpunan.com – HMI MPO Cabang Serang akan melaksanakan Konferensi Cabang yang Ke-13. Dalam Konstitusi HMI, dijelaskan bahwa Konferensi merupakan struktur kekuasaan tertinggi pada tingkatan cabang. Tentunya agenda ini merupakan suatu hal yang sangat wajib untuk menentukan arah dan tujuan organisasi HMI pada tingkat Cabang.
Konstitusi HMI mengatakan bahwa diadakannya konferensi tentunya memiliki maksud dan tujuan, antara lain:
- Menilai pertanggungjawaban Pengurus Cabang.
- Menentukan Garis Besar Haluan Kerja pengurus Cabang.
- Memilih Ketua Umum HMI yang merangkap sebagai Formatur.
- Memilih 4 (empat) Mide Formatur yang bertugas membantu Formatur dalam pembentukan struktur kepengurusan. Mide Formatur akan bubar dengan sendirinya saat Pengurus yang dibentuk dilantik.
- Menunjuk Majelis Syuro Organisasi atas usulan Komisariat jika diperlukan. Pada Konferensi, komisariat-komisariat cukup menunjuk 3 nama calon dan konferensi menetapkan maksimal 7 orang bersuara terbesar menjadi bagian dari MSO.
- Anggota MSO yang dipilh menjadi Pengurus Cabang harus diganti oleh Koordinator MSO atas persetujuan anggota MSO lainnya.
- Melakukan proses banding atas keputusan cabang dalam memecat anggotanya.
- Menentukan agenda-agenda organisasi yang lainnya.
Tentunya dalam point ke-1 tertuang jelas bahwa tujuan diadakannya konferensi adalah menilai pertanggungjawaban pengurus cabang, artinya pada agenda kali ini teman-teman pengurus HMI MPO Cabang Serang 2022-2023. Sejujurnya penulis tidak terlalu tahu apa saja yang menjadi GBHK Pengurus Cabang pada periode ini, karna saya tidak menghadiri konferensi pada saat itu.
Seperti peribahasa tak ada gading yang tak retak, begitu pula kepengurusan HMI MPO Cabang Serang 2022-2023. Sebagai kader yang mulai berikrar sebagai anggota HMI pada kepengurusan cabang periode sebelumnya, penulis melihat adanya penurunan kinerja di kepengurusan cabang pada periode ini. Ada beberapa alasan penting mengapa saya menilai adanya penurunan kinerja pada periode ini. Secara garis besar saya menilai kepengurusan ini dari status dan identitas HMI sendiri yang merupakan sebuah organisasi perkaderan dan perjuangan.
Tidak ada LK II Periode Ini
Pertama, dari segi perkaderan HMI MPO Cabang Serang 2022-2023 sama sekali tidak melaksanakan Latihan Kader (LK) II ataupun Senior Course, padahal di kepengurusan HMI MPO Cabang Serang 2020-2021 dilaksanakan LK II serta senior course yang menghasilkan 9 orang pengader dari HMI MPO Cabang Serang, yang kebanyakannya menjadi pengurus HMI MPO Cabang Serang 2022-2023.
Sangat disayangkan semangat perkaderan itu tidak dapat dilanjutkan oleh periode ini. Jangankan menciptakan pengader dengan melaksanakan senior course, latihan kader II sebagai syarat perkaderan lanjutan untuk melanjutkan sebagai pengurus cabang saja tidak ada.
Memang adanya beberapa peningkatan jumlah kader yang sudah mengikuti LK I serta ada beberapa penambahan komisariat, hanya saja jika pada tingkatan Cabang tidak mengadakan LK II itu sendiri bagai sayur kurang garam jadinya hambar, kurang enak rasanya.
Ada beberapa kader yang dapat melaksanakan LK II pada kepengurusan tahun ini, hanya saja sangat disayangkan mereka melaksanakannya di cabang-cabang lain. Seharusnya ini jadi catatan Ketua Umum selanjutnya, bahwa tidak semua kader memiliki kesempatan dan waktu untuk melanjutkan perkaderan di luar Kota Serang, entah itu karna alasan akademik, ijin orang tua atau urusan lainnya yang tidak bisa ditinggalkan.
Banyak sebetulnya kader yang menunggu kepengurusan ini melaksanakan LK II, termasuk penulis yang sampai saat ini belum memiliki kesempatan untuk LK II di Cabang lain karena ada kesibukan di Kota Serang yang tidak bisa ditinggalkan dalam waktu lama. Tapi sayang, kabar Konferensi Cabang ternyata lebih dahulu datang dibanding kabar pelaksanaan LK II.
Advokasi Isu Terkesan FOMO
Kedua, dari segi advokasi. HMI MPO Cabang Serang 2020-2021 melakukan pengawalan advokasi isu yang cukup banyak dan terukur, sebagai contoh pengawalan isu sosial salah satunya bagi penyandang disabilitas di Kota Serang yang menginisiasi adanya perwal bagi penyandang disabilitas di Kota Serang.
Selanjutnya, di akhir periode HMI MPO Cabang Serang 2020-2021 juga meluncurkan kajian isu di bidang pendidikan mengenai Kesejahteraan guru honorer di Kota Serang yang pada saat itu dijadikan dialog publik pada Konfercab ke-12 HMI MPO Cabang Serang.
Prestasi dari segi advokasi yang sudah dicapai tadi, sayangnya tidak dilanjutkan di Kepengurusan HMI MPO Cabang Serang 2022-2023. Padahal di kota Serang sendiri masih banyak masalah yang seharusnya masih bisa HMI MPO Cabang Serang yang terkenal dengan identitas perjuangannya melalui berbagai advokasi isu-isu kemasyarakatan di Kota Serang.
HMI MPO Cabang Serang 2022-2023 juga melakukan advokasi, seperti advokasi penyintas banjir serta melanjutkan advokasi kesejahteraan guru honorer di Kota Serang. Akan tetapi, proses advokasi yang dilakukan tidak sampai tuntas, serta terkesan reaksioner gerakannya. Aksi-aksi demonstrasi yang dilakukan HMI MPO Cabang Serang 2022-2023 sendiri bagi saya terkesan FOMO atau takut ketinggalan trend saja, bahkan mungkin isu yang sedang trend saja tertinggal.
Sangat disayangkan memang, tidak ada road map yang jelas dari setiap gerakan advokasi isu pada kepengurusan periode ini. Bahkan isu yang dimunculkan komisariat pun menjadi angin lalu saja sebab tidak adanya arahan dari pengurus cabang. Utamanya advokasi isu bagi penyintas banjir, yang salah satu penyintasnya merupakan kader HMI MPO Cabang Serang sendiri.
Melihat fenomena ini bagai Gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut di seberang lautan tampak, artinya bahwa periode ini terlalu melihat permasalahan yang jauh dan kurang urgensi untuk dibahas, sedangkan masalah yang ibaratnya “menyentuh kulit” sendiri tidak di urus.
Diluar penilaian penulis yang sudah diulas tadi, sebetulnya masih ada beberapa hal yang jadi catatan, seperti masih ada beberapa komisariat yang kurang dikawal atau dibantu dalam masa perkembangannya serta beberapa komunikasi yang masih sering menjadi masalah.
Penulis sendiri mengapresiasi beberapa peningkatan yang ada di kepengurusan ini yang (katanya) mengusung semangat mandiri dan independensi, seperti adanya Sekretariat Bersama HMI MPO Cabang Serang di komplek persada dimana yang tadinya hanya ikut “menumpang” di Sekretariat HMI MPO Komisariat Pakupatan (sekarang sudah tidak ada)
Selanjutnya kepengurusan cabang periode ini juga terlihat lebih fresh dan positive vibes dibanding kepengurusan sebelumnya. Hanya saja memang kekurangan-kekurangan tadi jadi alasan bagi penulis mengapa kepengurusan sekarang mengalami penurunan yang signifikan.
Penulis juga mohon maaf yang sebesar-besarnya bila kontribusi pada periode ini bagi HMI MPO Cabang Serang dan HMI MPO Komisariat Ciwaru mengalami banyak kekurangan dan terkesan naik turun dalam berkhidmat di HMI. dikarenakan banyak tanggungjawab dan prioritas lain yang tidak bisa ditinggalkan serta masalah internal diri penulis yang masi sulit membagi waktu untuk bisa aktif berkontribusi bagi HMI.