SIANTAR, suarahimpunan.com – Pelajar SMA sederajat sebanyak 19 orang Diamankan oleh Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar di sejumlah tempat di taman kota, tempat permainan biliar dan kafe, Rabu (16/2/2022).
Mereka digiring untuk menjalani swab test antigen dan berlanjut dengan pembinaan.
Dilansir dari tribun-Medan.com, seorang pelajar laki-laki justru memberi jawaban yang terkesan membentak saat ditanyai Kepala Dinas Pendidikan Rosmayana Marpaung.
“Siapa yang nyuruh kamu di sekolah,” tanya Rosmayana kepada pelajar tersebut.
“Gurunya Bu,” jawab pelajar dengan nada membentak beralasan ke sekolah karena ada ujian.
Sempat terjadi cekcok Pelajar dengan Kadis Pendidikan tersebut dan akhirnya terdiam setelah Rosmayana menanyakannya kenapa pada jam pelajaran, yang seharusnya ia belajar dari rumah secara daring, malah ditemukan di tempat permainan biliar.
Bahkan bukan itu saja Pegawai Dinas lainnya juga sempat dibikin kesal lantaran pelajar itu melawan saat ditanyai, Sekaligus membentak kepala dinas yang notabenenya orangtua saat di sekolah.
Berkaitan dengan hal tersebut, Rosmayana menjelaskan bahwa program razia pelajar SMA ini, mereka melakukan patroli dua gelombang. Gelombang pertama berhasil mengamankan 5 pelajar, dan gelombang kedua 19 pelajar.
“Saat ini pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) 100 persen (Daring) untuk SMA, SMK dan SLB. Tapi kami selaku dunia pendidikan di Kota Pematangsiantar ini yang tetap melakukan patroli sekolah. Siapapun itu anak sekolah atau pun murid yang keluyuran di luar sekolah kami akan tetap melakukan tindakan sesuai dengan tanggung jawab kami,” ucapnya.
Ia juga menegaskan menjamin razia yang dilakukan tidak pandang bulu, dan tetap akan melakukan razia ataupun melakukan patroli ketika melihat ada siswa yang berkeliaran tidak di tempat semestinya.
“Contohnya di tempat biliar ini mereka diamankan. Kami akan tetap menindak dengan melakukam Swab. Alhamdulillah ini ada 14 orang siswa dan hasilnya negatif,” tambahnya.
Tak hanya itu, Dinas Pendidikan juga menghimbau pra kepala sekolah, agar sama-sama menjaga prokes yang ketat sesuai dengan surat edaran SKB 4 Mentri yang masing-masing sudah dipegang kesatuan pendidikan.
“Mohon kepada Kepala Sekolah, SD SMP SMA SMK tetap memantau Siswanya walaupun daring 100 persen tapi, tahu lah siswanya berada di mana sehingga kita tidak kewalahan seperti ini,” tegasnya.
Terhadap ke-19 pelajar SMA sederajat yang diamankan ini, Dinas Pendidikan akan memanggil guru Bimbingan Konseling (BK) masing-masing sekolah, untuk melanjutkan pembinaan dengan memanggil orangtua siswa yang bersangkutan.
“Karena memang negatif hasil Swabnya, ini kami panggil para guru BK atau Kepala Sekolah yang ada siswanya di sini dan supaya tanggungjawab setidaknya dikembalikan kepada orangtua murid,” katanya.
Lebih lanjut, Rosmayana juga akan memanggil kepala sekolah untuk mengonfirmasi kebenaran adanya ujian.
Adapun orangtua dari siswa yang sempat membentaknya, telah hadir di Dinas Pendidikan.
“Saya bingung. Ujian harian kah, ujian bulanan kah. Kita tidak tahu, makanya tadi ada Siswa YPI dan nanti kita akan konfirmasi ke sekolahnya dan sama sekolah Melati. Apakah mereka benar ujian, entah ujian apapun itu nanti kita tanyakan,” tandasnya.