BEKASI, suarahimpunan.com – Jajaran Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (PB HMI MPO) periode 2020-2022 hingga Minggu (5/2) dini hari tidak hadir di Arena Kongres.
Ketidakhadiran jajaran pengurus PB HMI ini membuat kembali tertundanya sidang pleno I yang membahas mengenai Laporan Pertanggungjawaban (LPj) jajaran pengurus.
Forum yang semakin memanas ini, membuat peserta Kongres mengajukan tawaran untuk mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pemecatan.
Ketua Umum HMI MPO Cabang Jayapura, Abdul Sigit Renwarin, menyayangkan banyak waktu yang terbuang karena kesimpang-siuran pelaksanaan sidang pleno.
“Semisal sidang telah diskorsing dengan durasi yang telah kita sepakati, apa tindak lanjutnya nanti? Karena kalau kita memaklumi dengan skorsing-skorsing, kami yang pusing tidak ada pembahasan,” ungkapnya.
Sigit pun menjelaskan jika Affandi Ismail ingin menyelesaikan permasalahan internalnya dengan HMI Cabang Makassar, seharusnya ia mengirimkan surat pembelaan terkait SK skorsing terhadap dirinya.
“Kalau teman-teman sadari, kita digiring pada permasalahan yang tidak ada ujungnya. Kalau Bang Affandi Ismail ada itikad baik untuk menyelesaikan masalahnya dengan Cabang Makassar, dia akan ajukan surat pembelaan,” ujarnya.
Sigit pun menganggap bahwa Affandi Ismail enggan beritikad baik menyelesaikan permasalahannya dengan HMI Cabang Makassar. Sigit pun dengan tegas mengajak cabang se-Indonesia untuk memecat Affandi Ismail apabila ia tidak hadir dalam forum Kongres untuk menyampaikan Laporan Pertanggungjawabannya selama satu periode.
“Jika Bang Affandi Ismail tidak menurunkan ego untuk membuat surat kepada HMI Cabang Makassar, secara tidak langsung Affandi Ismail punya itikad tidak baik. Oleh karena itu, kami meminta HMI Cabang se-Indonesia untuk sebagaimana caranya memecat Abang Affandi Ismail,” tegasnya.