Kabar
Beranda » Kohati Bersinergi Jadi Gagasan Calon Ketua Kornas Asal Tulangbawang

Kohati Bersinergi Jadi Gagasan Calon Ketua Kornas Asal Tulangbawang

Suarahimpunan.com – Musyawarah Nasional Korps HMI-Wati (Munas Kohati) sudah di depan mata. Kohati asal Cabang Tulangbawang mendeklarasikan diri akan maju sebagai Calon Ketua Kornas Kohati PB HMI periode 2025-2027.

Widiah Astuti, demisioner Ketua Umum HMI Cabang Tulangbawang yang kini aktif dalam kepengurusan Pengurus Besar HMI periode 2023-2025, mengusung gagasan ‘Kohati Bersinergi’ untuk maju dalam pencalonan.

Dalam pernyataan tertulisnya, Widiah menyatakan kesediaan dan kesiapan untuk mengajukan gagasan dan buah pikiran untuk Kohati PB HMI.

“Kami berdiri di sini bukan semata karena keinginan pribadi, melainkan karena panggilan hati, tanggung jawab intelektual, dan kecintaan terhadap gerakan perempuan muslimah serta kesadaran kolektif yang telah menjadi bagian dari hidup dan perjuangan kami,” tulisnya.

Melalui pernyataannya, Widiah yang pernah menjabat di internal Kornas Kohati ini menyebut gagasan besar ‘Kohati Bersinergi’ sebagai arah baru untuk menguatkan kembali posisi Kohati sebagai lokomotif perubahan yang berpihak pada nilai-nilai keislaman, ke-Indonesiaan, keperempuan dan keilmuan.

Berkomitmen Membentuk Kader-kader Visioner, HMI MPO UIN Banten Sukses Gelar Basic Training Hingga Jilid 3

“Di Munas Kornas Kohati PB HMI 2025, kami akan turut berkontribusi dengan menyumbang gagasan dan wacana untuk masa depan Kornas Kohati PB HMI periode 2025-2027,” katanya.

Usai mendeklarasikan diri sebagai Calon Ketua Kornas Kohati, Kepala Bidang Literasi san Pengembangan PB HMI ini pun menjelaskan bahwa Kohati memiliki jaringan kader gang luas di berbagai wilayah Indonesia melalui struktur HMI.

Tak hanya itu, basis ideologi yang kuat, menjadikan landasan nilai keislaman dan ke-Indonesiaan menjadi pondasi moral dan intelektual Kohati.

“Kami menganalisa sejarah panjang dan legitimasi organisasi Kohati sebagai bagian dari gerakan perempuan intelektual muslimah. Hal ini diperkuat dengan banyaknya platform kaderisasi formal maupun informal yang memberikan kesempatan bagi Kohati untuk terlibat dalam forum-forum nasional baik di HMI maupun eksternal HMI,” jelasnya.

Meski begitu, ia mengakui adanya sejumlah kelemahan di tubuh organisasi Kohati yang akan dievaluasi dan dilakukan perbaikan untuk kedepannya.

HMI MPO Dompu Raya Desak Bupati Tindaklanjuti Dugaan Tipikor Dikpora

Widiah mengatakan, masih banyaknya krisis ideologi dan inovatif, menjadi salah satu kelemahan Kornas Kohati.

Terutama dalam menghadirkan narasi perempuan yang kontekstual dan masih minimnya otonomi gerakan.

Kemudian, Kohati juga masih bergantung pada struktur kebijakan HMI secara keseluruhan, dan seringkali terpinggirkan dalam wacana besar organisasi karena rendahnya visibilitas isu perempuan dalam gerakan.

“Sebagai organisasi, menjadi wajar kalau kita harus melakukan evaluasi dalam organisasi kita. Oleh karenanya, kami berupaya untuk melakukan perbaikan agar Kohati semakin bisa membawa diri dengan segenap prinsip dan citra diri,” tandasnya.

Diketahui Widiah Astuti saat ini aktif dalam kepengurusan PB HMI. Selain menjadi Kepala Bidang perempuan satu-satunya, ia juga merupakan staff Komisi Pembentukan, pengembangan dan perbaikan cabang (P3C) PB HMI.

Formatur Terpilih Dinilai Lalai, Sejumlah Peserta Kongres HMI di Pekanbaru Terlantar Menjelang Idul Adha

Sebelum menjadi Ketua Umum HMI Cabang Tulangbawang, terlebih dahulu ia menjabat sebagai Ketua Bidang Kajian agama dan intelektual.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *