Ketika mendengar ‘arahan Kanda‘ yang terlintas dalam pikiran kader HMI adalah untuk diberikan arahan oleh kakanda yang notabene adalah seniornya. Biasanya ujaran ini digunakan untuk meminta pendapat mengenai arah lajunya organisasi. Tapi apakah akan dan harus selalu dituruti begitu saja?
Mendekati Kongres, keterlibatan senior-senior HMI (dirasa atau tidak) justru lebih mendominasi. Bahkan dalam beberapa kalangan, ‘arahan Kanda‘ menjadi restu dan instruksi yang wajib dilakoni.
Menurut pendapat saya pribadi yang notabene masih baru tergabung dalam HMI, ‘arahan Kanda‘ ini diperlukan hanya sebatas masukan sebelum kita memihak pada salah satu keputusan. ‘Arahan Kanda‘ bukanlah suatu fatwa yang harus dijalankan, jadi tentu kita bisa dan memiliki hak untuk menolak.
Bukannya tak menghargai, tapi saat ini sudah beda era. Padahal ‘arahan Kanda‘ yang kami butuhkan untuk menjadi penyeimbang sebelum kami memutuskan perkara yang berdampak luas.
Dalam pandangan saya, bukan rahasia umum lagi, saat masuk dalam agenda pemilihan ketua, biasanya banyak yang menekan bahkan menuntut delegasi untuk berpihak pada masukan berkedok ‘arahan Kanda‘.
Terkait hasil Pleno yang di dalamnya dibahas hal-hal fundamental, biarlah kami timbang berdasarkan plus dan minusnya yang kami rasa dan lihat. Kami paham, bahwa Kanda ingin yang terbaik untuk kami, tapi tidak dengan memaksakan kehendak.
Dalam kepengurusan baik di ranah komisariat, cabang, dan pengurus besar, biarlah kita buat ciri khas dan dinamika tersendiri. Dinamika terdahulu, tentu akan berbeda dengan dinamika sekarang.
Bukannya tak ingin mendapat arahan, kami ingin Kakanda tetap mendukung dan mengawal kami tanpa mengharuskan kami melakukan A B C D sampai Z sesuai keinginan Kanda.
Jika kami salah dan tersesat, tentu wajib bagi Kakanda menegur kami. Pun jika kami berada pada putusan yang baik dalam pandangan kami, kami meminta restu dari Kakanda.
Sebagai pengurus, tentulah kita harus bersikap independen dan konsisten dengan dinamika kepengurusan yang kita jalani. Dan menjadikan ‘arahan Kanda’ sebagai masukan, bukan lagi keharusan.
Tidak bermaksud menyinggung dan menyudutkan siapapun, karena saya percaya bahwa masih banyak senior yang bersikap dewasa dengan memberi saran tanpa memaksa kehendak.
Mohon selalu jaga dan kawal kami dalam garis kebaikan Kakanda. YAKUSA.
Love You Kakanda
Dari Adinda yang heran akan kewajiban ‘Arahan Kanda’