Literatur

Bahaya Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

Published

on

Oleh: Walinegara, Kader MPO Komisariat Unbaja

Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama, pada masa sekarang pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan, dikarenakan perkembangan arus modernisasi yang mendunia serta menipisnya moral serta keimanan seseorang, khususnya remajanya pada saat ini. hat tersebut sangat mengkhawatirkan bangsa, padahal lah yang dapat menentukan nasib bangsa, baik buruknya bangsa sangat tergantung dengan .

, saat ini kurang memiliki rasa cinta tanah air, ini dapat dilihat dari lebih gemarnya untuk pergi ke bioskop dari pada ke museum-museum sejarah perjuangan bangsa, mengapa hal ini bisa terjadi? ada beberapa kemungkinan yang dapat kita ambil dari hal tersebut. Yakni yang pertama, kurangnya pemupukan rasa cinta tanah air semenjak kecil, sinetron-sinetron yang ditayangkan ditelevisi, merupakan tayangan yang kurang produktif bagi perkembangan anak. Selain itu, hal-hal yang terkait dengan bangsa ini tidak mendapat sorotan yang tajam mengenai budaya, masalah sosial yang dapat menimbulkan rasa cinta tanah air.

Selain itu, yang kurang berkualitas pun dapat menyebabkan seseorang tidak tau akan bangsanya sendiri. Pergaulan remaja saat ini sangat mengkhawatirkan, ini dapat dilihat dari beberapa hal yakni tingginya angka pemakai narkoba dan adanya seks bebas dikalangan remaja. Angka remaja yang melakukan seks bebas hingga saat ini mencapai 50 persen dari jumlah semaja yang ada di Indonesia. hal tersebut dikarnakan krisis moral yang terjadi dikalangan remaja yang menyebabkan seks bebas dapat terjadi.

Bahaya Pergaulan Bebas

Pergaulan tak selamanya memberikan efek yang baik. Pergaulan yang buruk atau biasa disebut pergaulan bebas, ialah salah satu contoh pergaulan dengan efek buruk. Dampak negatif dari pergaulan bebas, yaitu:

  • Kerusakan moral anak: Pergaulan bebas merupakan salah satu penyebab rusaknya moral anak bangsa. Mereka merasa bebas tanpa diperhatikan oleh orang tua. Sehingga kehilangan akhlak baik yang seharusnya dimiliki. Berbagai hal negatif dapat dilakukan untuk memenuhi rasa bahagia. Pergaulan bebas menyebabkan anak kehilangan sikap sopan dan hanya mengikuti zaman.
  • Penggunaan narkotika dan minuman keras: Seperti yang telah banyak diberitakan, para remaja kini banyak yang “terciduk” sedang berpesta miras dan/atau narkoba. Bahkan, tak hanya remaja, anak-anak usia dini juga telah menghisap rokok. Obat-obat terlarang ini mudah ditemukan bila seseorang telah masuk ke zona pergaulan bebas. Hal ini dikarenakan minuman keras dan narkotika dijual bebas dimana pun.
  • Kecelakaan sebelum menikah: Dampak negatif pergaulan bebas yang berdampak besar bagi diri sendiri maupun keluarga yaitu hamil diluar nikah. Kurangnya sex education untuk remaja menjadi sebab utama. Kecelakaan sebelum menikah bahkan telah terjadi pada anak usia Sekolah Dasar (SD). Mereka tidak mengetahui apa yang mereka lakukan dan juga dampak setelah mereka melakukan hal tersebut.

Penyebab Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

Beberapa faktor yang menyebabkan remaja melakukan pergaulan bebas menurut (Gunarsa & Gunarsa, 2004), adalah:

  1. Penampilan fisik, remaja tidak percaya diri ketika masa pubertas karena adanya perubahan fisik;
  2. Status kedewasaan, seperti pemikiran yang masih kekanak-anakan akan mudah terpengaruh serta kurangnya sikap bertanggung jawab;
  3. Kekaburan mengenai masa depan dan keragu-raguan mengenai tempatnya didalam masyarakat.
Baca Juga:  Mengintip Indahnya Padang Edelweiss Gede Pangrango

Hal yang terjadi dalam pergaulan bebas banyak bertolak belakang dengan aturan dan norma dalam etika pergaulan. hal ini didasarioleh banyak faktor penyebab pergaulan bebas, antara lain sebagai berikut:

  1. Rendahnya taraf keluarga: Rendahnya taraf keluarga yang berpengaruh besar sebagai penyebab terjadinya pergaulan bebas. Contohnya, keluarga mengijinkan sang anak untuk berpacaran, dan ditambah tanpa adanya pengawasan yang menyebabkan anak terjerumus dalam pergaulan bebas.
  2. Karena kehidupan iman yang rapuh: Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Oleh sebab itu, sejak dini para remaja dan mahasiswa harus meningkatkan pengetahuan tentang agamanya sendiri, karena agama adalah tumpuan bagi hidup kita. Jika pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan diluar agama tentu sangat minim. Ini sebenarnya faktor terpenting dalam membekali kalangan muda menjalani hidup. Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama, individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang terjerumus pergaulan bebas, ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak.
  3. Keadan keluarga yang tidak stabil (broken home): Keadaan keluaga sangat berpengaruh pada tingkah laku atau perkembangan psikis remaja, yang mana keadaan orang tua yang tidak harmonis dapat mengganggu psikis anak,sehingga anak cenderung akan mencari kesenangan di luar rumah yang berbuntut pergaulan bebas.
  4. Lingkungan setempat kurang baik: Lingkungan merupakan faktor pembentuk kepribadian seseorang, jika ia berada di lingkungan yang kurang kondusif maka sang anak akan terjerumus ke dalam pergaulan bebas, sebagaimana kita ketahui bahwa perkembangan seseorang lebih ditentukan pada lingkungan dari pada keluarga.
  5. Kurang berhati-hati dalam berteman: Teman dapat menuntun kita ke arah yang positif ataupun negatif, dimana sebagian besar pergaulan bebas terjadi karena berteman dengan orang yang tidak baik. Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja. Apabila seorang remaja salah dalam memilih teman, maka akibatnya akan sangat fatal. Memilih teman berarti memilih masa depan, maka siapapun yang ingin masa depannya cerah ditengah bekapan arus globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus pandai dalam memilih teman. Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya jika bergaul dengan orang-orang yang membenarkan kemaksiatan.
  6. Keadaan ekonomi keluarga: Keluarga dengan keadaan ekonomi yang rendah, dapat membuat anak tidak mendapatkan hak pendidikan dan biasanya banyak pula yang putus sekolah, yang kemudian membuat pergaulan anak tersebut dengan remaja yang senasib yang membuat perilaku sang anak menjadi tambah parah.
  7. Kurangnya kesadaran remaja: Kurangnya kesadaran remaja terjadi merupakan implikasi dari kurangnya pengetahuan remaja tersebut akan dampak pergaulan bebas. Faktor kesadaran atau kedewasaan, faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi remaja pada umumnya memang memiliki kecenderungan belum memiliki modal yang cukup dalam mempertimbangkan, memutuskan dan melakukan segala sesuatu. Misalnya pengalaman belum cukup, usia masih sedikit, kedewasaan belum penuh, pertimbangan belum matang, kurang menyadari akan bahaya, cenderung meremehkan hal-hal yang sebenarnya penting, belum dapat menghayati sakitnya akibat dari tindakan yang salah, sehingga sering terjebak dalam langkah yang berbahaya. Ditambah lagi kecenderungan remaja ingin mencoba-coba sesuatu yang baru, yang belum pernah dirasakan atau dialaminya.
  8. Lengkapnya fasilitas: Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk dapat melakukan seks bebas. Tetapi tergantung pada diri masing-masing, jika mampu menggunakan fasilitas yang diberikan orang tua dengan baik maka hal tersebut tidak akan terjadi. Jika seorang remaja memiliki fasilitas yang mendukung untuk mereka melakukan seks bebas seperti rumah yang nyaman dari perhatian warga, maka perlakuan seks bebas akan mudah sekali terjadi. Contohnya seperti kontrakan-kontrakan bebas yang bisa digunakan oleh para remaja dan mahasiswa untuk melakukan seks bebas. Keadaan rumah yang selalu kosong juga dapat menjadi tempat mereka melakukan seks bebas, oleh karena itu jangan biarkan si anak berduaan dirumah. Dari adanya internet memudahkan untuk mengakses jenis macam budaya yang tidak sesuai dengan norma ketimuran.
  9. Pelampiasan diri : Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas seperti seks bebas.
  10. Tontonan yang tidak mendidik : Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan bagi remaja sangat besar. Apa yang mereka tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar. Acara televisi begitu berjibun dengan tayangan yang bikin ‘gerah’, Video klip lagu dangdut saja, saat ini makin berani pamer aurat dan adegan-adegan yang bisa meningkatkan gairah para lelaki. Belum lagi tayangan film yang membuat otak remaja teracuni dengan pesan sesatnya.
Baca Juga:  Paripurna Kota Serang Diseruduk Mahasiswa, Perjuangkan Kesejahteraan Guru Non PNS

Ciri-ciri Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

     Pergaulan bebas dapat diketahui dengan beberapa ciri-ciri yang menandakannya antara lain sebagai berikut.

  • Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya;
  • Upaya mendapatkan harta dan dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji;
  • Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat;
  • Rasa ingin tahu yang besar;
  • Rasa ingin mencoba dan merasakan;
  • Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi;
  • Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal;
  • Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam keluarganya;
  • Banyak mengalami tekanan mental dan emosi;
  • Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.

Lagi Trending