Oleh: Kanda M. Akbar Amanda, Formatur
HMI MPO Komisariat Untirta Pakupatan
Pangan lokal adalah pangan yang diproduksi dan dikonsumsi di suatu wilayah atau daerah sesuai potensi dan kreativitas lokal. Dewasa ini telah banyak bermunculan berbagai jenis pangan
modern yang beredar luas di masyarakat dengan menawarkan berbagai ciri khas yang dimilikinya, pangan
modern ini memiliki keunggulan dalam tampilan, kepraktisan, dan proses pembuatannya yang unik yang menjadikan pangan
modern ini banyak diminati.
Dengan banyaknya
pangan modern yang beredar di masyarakat, menyebabkan masyarakat lebih condong untuk mengonsumsi
pangan modern dibandingkan
pangan lokal. Kurangnya peminat
pangan lokal disebabkan karena berbagai faktor yaitu: 1) kurang menariknya kemasan yang mengemas pangan lokal; 2) belum terdapat banyak varian rasa; 3) dan kurang menariknya bentuk dari pangan lokal. Hal ini lah yang menyebabkan pangan lokal semakin terdesak dan menjadi langka karena kurangnya peminat.
Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi pengusaha pangan lokal untuk berinovasi terhadap pangan lokal agar lebih bisa masuk kedalam masyarakat luas dan bisa menyaingi kehadiran-kehadiran pangan modern yang ada. Inovasi pangan lokal sangatlah dibutuhkan, agar pangan lokal dapat lebih diterima dan dapat beredar lebih luas.
Inovasi bisa dilakukan dengan dengan memodifikasi rasa pangan lokal tanpa mengurangi identitasnya, variasi cita rasa sangatlah dibutuhkan guna penikmat pangan lokal tidak merasa bosan dengan rasa dari pangan lokal sendiri. Hal ini juga akan membuat pangan lokal dapat diterima lebih luas di kalangan masyarakat dikarenakan cita rasanya yang lebih bervariasi sehingga tidak membuat bosan.