Oleh: Yunda Irat Suirat, Kabid Infokom
HMI MPO Cabang Serang
“Aku mencintaimu apa adanya, bukan ada apanya.”
Apa yang terlintas dalam benakmu ketika melihat, membaca, ataupun mendengar kalimat di atas?
Pasti tentang seseorang yang sedang meyakinkan pada yang lainnya tentang bagaimana dia mencintai, mencintai dengan sederhana, tanpa rasa pamrih.
Tentu saja seperti itu, bukan?
Oh iya, masih ingatkah kapan
pandemi Covid-19 mulai eksis di Indonesia?
Pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pada pertengahan Maret 2020 dan berlanjut sampai hari ini. Hal tersebut membuat pemerintah mulai gencar melakukan berbagai kebijakan untuk menekan penyebarannya, karena
Covid-19 menyebar dengan sangat pesatnya, melebihi pesatnya penyebaran faktor pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan yang dikeluarkan mulai dari
lockdown sampai dengan
PPKM darurat yang sedang diterapkan saat ini.
Kebijakan
lockdown yang menyebabkan seluruh aktivitas dilaksanakan dari rumah #dirumahsaja. Sekolah, belanja, dan bekerja dilakukan di/dari rumah. Hal tersebut sukses membuat ibu kota negara yang tadinya dipenuhi oleh hiruk pikuk kehidupan menjadi sunyi senyap.
Namun, kebijakan tersebut tidak didukung oleh teknologi dan kemampuan masyarakat. Dibalik mudahnya akses internet di kota-kota besar, terdapat masyarakat pedesaan yang sangat amat kesulitan, jangankan internet, alat untuk menggunakan internetnya saja (sebut saja telepon genggam) mereka tidak memilikinya. Sehingga banyak anak-anak yang seharusnya melakukan kegiatan belajar mengajar, malah jadi tidak melakukannya. Tidak sedikit juga guru sekolah dasar di perkampungan, harus berkeliling mengunjungi peserta didiknya demi memenuhi kewajibannya sebagai guru.