Literatur

CATCALLING? JANGAN BERI RUANG PEMAKLUMAN

Published

on

Oleh: Yunda Irat Suirat, Kabid Infokom MPO Cabang Serang

Halo selamat beraktivitas semua. Bagaimana kabarnya hari ini? Maaf jika tulisan ini akan menggangu pandanganmu, tapi saya harap kamu membaca ini. Tak lama kok, hanya meminta beberapa menit waktu berhargamu. Sebelum saya lanjutkan, saya ingin bertanya terlebih dahulu. Apakah kamu tahu apa itu catcalling? Oke, mungkin kamu lupa, baiklah saya sedikit ingin mengingatkanmu. Catcalling merupakan bentuk pelecehan seksual yang terjadi di ruang publik (di jalan, pasar, transportasi umum, dan media sosial). Coba ingat-ingat apakah kamu pernah melakukannya?
Baca Juga:  Islam dan Problematika Kesehatan Manusia
Tidak, tidak. Ini bukan pelecehan seksual secara fisik. Baiklah akan saya berikan contoh. Apakah kamu pernah menyiuli seorang atau rombongan wanita tak dikenal yang kebetulan lewat di hadapanmu? Atau kamu menggoda mereka dengan dalih hanya becanda? Baiklah, jika kamu masih belum paham akan sedikit saya perjelas.  Catcalling adalah bentuk pelecehan seksual secara verbal di mana seseorang bersiul, berteriak, atau mengomentari penampilan fisik seseorang di ranah publik. Pada prakteknya, catcalling biasa terjadi di ruang publik di mana seorang laki-laki mengomentari tubuh wanita atau berusaha menggoda wanita yang melewatinya. Para laki-laki ini atau yang biasa disebut dengan istilah catcaller melakukan ini untuk mendapat perhatian dan berharap perempuan akan memberi respon.
Baca Juga:  Jodoh Itu Hanya Soal Waktu
Sampai sini paham? Hmmm…. Kang, kamu harus paham, mungkin sebagian wanita senang diperlakukan seperti itu, tapi tidak semua wanita. Kamu tahu, yang kamu lakukan itu berhasil membuat wanita merasa tidak nyaman di lingkungannya sendiri. Ia tak merasa aman di tempat yang seharusnya ramah terhadap dirinya.
Halaman SebelumnyaHalaman 1 dari 3 Halaman

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Lagi Trending