Literatur

Festival Politik 2024, Menimbang Sikap Pemuda

Published

on

Oleh: Yunda Sri Nursintia Zakaria, Sekretaris Komisariat FEKON UNG

 

Tahun mendatang, akan menjadi tahun . Pada tahun itu akan diselenggarakannya () yang berlangsung secara serentak, baik untuk Presiden, DPR hingga Kepala-kepala Daerah. Hingga tak jarang, berbagai kegiatan bernuansa praktis, mulai terlihat di mana-mana.

 

Menjelang mendatang, realita memperlihatkan berbagai macam ideologi dengan basis sosial dari partai-partai , mulai dikobarkan di darat, laut bahkan udara. Jalur tempuh yang dilakukan baik secara tatap muka maupun darring dengan memanfaatkan teknologi yang ada, guna mensosialisasikan strategi pemenangan dalam festival politik di tahun .

 

Baca Juga:  Transisi Demokrasi, Politik Islam dan Peluangnya di Pemilu 2024

FESTIVAL POLITIK 2024

Saya lebih suka menggunakan istilah ‘festival’ dibanding ‘pesta’. Keduanya memang merujuk pada pengadaan kegiatan perayaan. Tetapi pesta ditujukan untuk merayakan acara-acara khusus dan tertentu, dihadiri oleh orang-orang yang berkepentingan saja. Sedangkan festival bersifat publik dan mencakup rangkaian acara yang menyenangkan dan untuk kepentingan orang banyak. Maka apakah sepantasnya yang akan dilaksanakan pada tahun mendatang, hanya diberlakukan untuk kepentingan beberapa pihak semata? Berbagai isu politik sudah banyak tersaji di media.

 

Salah satu isu yang paling mencolok, adalah sistem pemilihan legislatif proporsional terbuka dan tertutup. Meski isu ini telah ditanggapi oleh Mahkamah Konstitusi (MK), dengan menyatakan bahwa MK tidak dalam posisi mengganti sistem. Artinya, pilihan sistem proporsional terbuka yang memang sudah dijalankan, merupakan pilihan terhadap kebijakan undang-undang.

Baca Juga:  Refleksi Sumpah Pemuda Ke-91 : Antara Pemuda Harapan, dan Pemuda Pengangguran

 

Namun, sampai dengan saat ini, belum ada penegasan pengesahan terhadap sistem yang akan digunakan. Baik itu proporsional terbuka maupun tertutup. Dengan demikian, akan ada peluang digunakannya sistem proporsional tertutup. Sejarah pada masa Orde Baru, tentang kelahiran wakil rakyat yang lebih merepresentasikan kepentingan partai politik, dinilai akan terjadi lagi, apabila sistem proporsional tertutup dijalankan.

Halaman SebelumnyaHalaman 1 dari 5 Halaman

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Lagi Trending